Data Utama Hukum & Kriminal Jatim Madura Sumenep

Tegas, Baru Sebulan di Sumenep Kapolres Rivanda Sudah Pimpin Upacara PTDH

SUMENEP, beritadata.id – Ketegasan Kapolres Sumenep AKBP Rivanda nampaknya patut diacungi jempol. Pasalnya, meski baru satu bulan bertugas di Kota Keris sejak Sertijab di pertengahan April lalu, AKBP Rivanda sudah meminpin upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap salah satu anggota Polres setempat.

Upacara PTDH tersebut digelar di lapangan apel Mapolres Sumenep. Upacara ini dihadiri oleh Wakapolres, para pejabat utama, Kapolsek jajaran, perwira, serta seluruh personel Polres dan ASN. Senin 19 Mei 2025.

PTDH dilakukan terhadap Bripka VA karena melanggar Pasal 14 ayat (1) huruf  a Peraturan Pemerintah RI Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pemberhentian  Anggota Polri dan/atau pasal 5 ayat (1) huruf d dan/atau pasal 13 huruf e Peraturan Kepolisian Negara RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang kode etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. 

Dalam amanatnya, Kapolres Sumenep menyampaikan rasa sedih dan keprihatinannya karena harus melaksanakan upacara yang menurutnya merupakan upacara yang tidak menyenangkan. Ia menekankan bahwa menjadi anggota Polri adalah sebuah kehormatan yang harus dijaga, karena untuk menjadi polisi tidaklah mudah dan merupakan cita-cita banyak orang.

“Saya baru pertama kali melaksanakan upacara seperti ini sepanjang karier saya. Ini bukan hal yang membanggakan, justru menyedihkan,”ujar AKBP Rivanda.

Kapolres juga mengingatkan seluruh personel agar menjaga integritas, tidak terlibat dalam pelanggaran, termasuk judi online dan penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan pentingnya pembinaan dari senior kepada junior, agar tidak terjadi kerusakan moral sejak dini dalam lingkungan institusi kepolisian.

“Kalau tidak bisa berprestasi, minimal bekerja dengan standar yang baik. Laksanakan tugas sesuai tanggung jawab,” tegasnya. Kapolres mengajak seluruh personel untuk menjaga citra institusi dan melayani masyarakat dengan tulus dan profesional.

Di akhir arahannya, Kapolres berharap upacara serupa tidak perlu terjadi lagi di masa mendatang. Ia menekankan bahwa selama ada niat untuk berubah, institusi akan selalu membuka ruang untuk perbaikan.

Upacara ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota bahwa disiplin, loyalitas, dan integritas adalah pondasi utama dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. (*/z)

Leave a Comment