
SUMENEP, beritadata.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menunjukkan komitmennya menjadikan kebudayaan sebagai lokomotif pembangunan daerah yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Komitmen inu dapat dilihat pada rangkaian Calendar of Event 2025, dimana Festival Ojhung kembali diigelar di pesisir Pantai Badur, Kecamatan Batu Putih. Sabtu 17 Mei 2025.
Festival ini menjadi panggung pelestarian budaya, promosi pariwisata, serta pemberdayaan produk lokal unggulan. Acara turut dihadiri oleh Ketua DPRD Sumenep, jajaran Forkopimda, Kepala Disbudporapar, serta para kepala desa se-Kecamatan Batu Putih.
Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim mengatakan, bahwa Ojhung bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian warisan leluhur yang bernilai tinggi.
“Di tengah arus modernisasi, menjaga tradisi dan kearifan lokal sangat penting. Generasi muda harus bangga dan mengenal budaya daerahnya sendiri,” tegasnya.
Wabup secara simbolis membuka acara dengan mendampingi dua atlet Ojhung naik ke gelanggang. Laga perdana mempertemukan Dayat vs Sutrisno, disusul pertandingan seru antara Bunarsa-atlet veteran dengan 80 kali pertandingan-melawan Sadabi yang telah mencatatkan 50 kali laga.
Suasana makin meriah dengan iringan gamelan Kejungan, kesenian khas Sumenep yang menjadi ciri khas setiap pertunjukan Ojhung.
Tak hanya pertunjukan, Festival Ojhung 2025 juga menjadi ajang berbagi. Pemerintah menyerahkan bantuan isbat nikah senilai Rp70 juta kepada Kepala Desa Badur dan santunan bagi anak yatim yang diserahkan langsung oleh Wabup Imam Hasyim.
Sementara itu Muhammad Suharjono, Plt Camat Batuputih menjelaskan, Ojhung merupakan eni bela diri tradisional khas Madura. Para petarung saling adu ketangkasan dan keberanian menggunakan rotan sebagai senjata yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal. Festival ini dinilai sangat penting sebagai sarana memperkenalkan potensi daerah.
“Festival ini bukan hanya pertunjukan budaya, tetapi momentum penting untuk mengenalkan destinasi wisata di Kabupaten Sumenep dan memberdayakan UMKM lokal. Kami ingin masyarakat melihat bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan,” pungkasnya. (*/zn)
Leave a Comment