Data Utama Jatim Madura Sosial Sumenep

Derita PKL Tiada Henti, Begini Respon Legislator Muda Sumenep yang Penuh Empati

SUMENEP, beritadata.id – Derita pedagang kaki lima (PKL) sedari dulu tiada henti. Pembokaran lapak hingga dikejar-kejar aparat penegak sebab keberadaanya dinilai berbenturan dengan regulasi. 

Namum bagaimana lagi, nasib pedagang kecil memang acap kali kesulitan mencari tempat yang layak dan aman untuk bertransaksi.

Meski tetap eksis, tak sedikit dari mereka dihantui perasaan takut dan khawatir. Begitu pula yang dialami para PKL di Kabupaten Sumenep pascah penertiban di Jalan Raya Pabean, Kecamatan Kota.

Beruntungnya legislator muda Sumenep penuh empati, dia adalah Gunaifi Syarif Arrodhy, anggota Komisi II DPRD Sumenep mendesak dinas terkait segera temukan solusi.

Ia merasa prihatin dengan keluhan PKL pascah penertiban, sebab relokasi ke Pasar Kayu Desa Pabian dianggap kurang representatif dan belum layak.

“Seharusnya tidak hanya berani menertibkan. Tapi, juga ikut membenahi, membersihkan, dan melayakkan lokasinya. Sebab, kalau PKL dibiarkan sendirian babat alas di sana, kesanya kan pemerintah acuh,” ujar Rodi. Kamis 08 Mei 2025.

Ketua Fraksi PAN DPRD Sumenep itu mendorong pemerintah daerah mulai merevitalisasi potensi pusat-pusat keramaian baru, agar perekonomian bergerak merata.

“Saya sepakat tawaran dinas terkait soal tawaran pemindahan PKL ke Pasar Bangkal, Tajamara dan lainnya. Namun sebelum dibongkar, saya pikir menyiapkan dan menciptakan zona-zona baru itu sangat penting untuk pengembangan wilayah,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala DKUPP Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, mengerti perasaan para PKL. Namun, ia hanya menjalankan regulasi yang ada.

Ia mendorong PKL mulai menempati lapak yang sudah disediakan, atau tempat lain yang tidak melanggar aturan.

“Seperti Pasar Anom, Bangkal, Tajamara, dan lainnya yang diperbolehkan,” kata Ramli saat dihubungi.

Menurut Ramli, para PKL mesti bangkit dari keterpurukan, agar kembali normal seperti semula.

“Sementara itulah adanya. Layak tidaknya itu bersifat subjektif. Toh, buktinya di sana sudah ada sebagian yang menempati,” katanya

Ia berharap aktivitas perekonomian berjalan atas dasar saling mematuhi aturan yang berlaku, agar tertib dan aman.

“Kami mendorong PKL melakukan kegiatan usahanya. Sebab, itu mata pencaharian. Ayo, PKL tetap semangat dan patuhi aturan,” tandasnya. (*/zn)

Leave a Comment