SUMENEP, beritadata.id – Menjelang musim tanam tembakau tahun ini, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep gencar melakukan sosialisasi.
Seperti yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Batuan pada Selasa (8/6/21) kemarin.
Dimana, dalam kegiatan sosialisasi tentang budidaya tanaman tembakau itu diikuti oleh 21 gabungan kelompok tani (Gapoktan) se Kecamatan Batuan.
Kepala Dispertahortbun Sumenep Arif Firmanto menyampaikan, sosialisasi tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat petani, khususnya petani tembakau agar tidak menanam tembakau dilahan sawah.
“Kami hanya mengimbau, tidak bisa melarang, sebab, hal itu sudah diatur dalam Undang-undang No 12 tahun 1992,” ujarnya.
“Dalam pasal 6 UU tersebut dijelaskan, petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pembudidayaannya,” papar Arif.
Ia menjelaskan, tembakau yang dihasilkan dari lahan sawah kwalitasnya kurang bagus. Sebab terlalu banyak memiliki kandungan air. Sehingga, harganya cenderung murah.
Menurutnya, tembakau yang memiliki kwalitas bagus dan lebih diminati oleh pabrikan adalah tembakau yang dihasilkan dari lahan Tegal-Gunung.
“Jadi, sosialisi ini sebagai antisipasi agar petani tidak terlanjur menanam di sawah” jelasnya.
“Sebelumnya kami juga melakukan sosialisasi serupa di BPP Kecamatan Guluk-guluk, dan akan berlanjut ke Kecamatan yang lain secara bertahap,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua Gapoktan Desa Gunggung Kecamatan Batuan H Busar Jazari menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
Sebab, dengan menerima materi dari acara Sosialisasi itu, pihaknya dapat mengerti apa yang menjadi keinginan pabrik. Sehingga, tinggal menyampaikan kembali materi yang didengarnya keapada anggota-anggota kelompok tani di desanya.
“Kami juga diimbau agar tidak hanya nanam tembakau saat kemarau, tapi juga bisa menanam tanaman alternatif selain tembakau yang sama-sama menguntungkan,” tandasnya. (Zn)
Leave a Comment