SUMENEP, beritadata.id – Meski terbilang hanya sebentar diguyur hujan deras pada pekan lalu, tepatnya Selasa 13 Mei 2025, uniknya Kabupaten Sumenep langsung kebanjiran.
Sejumlah ruas jalan utama, termasuk Jalan Raya Sumenep – Pamekasan terpantau tergenang air hingga setinggi lutut orang dewasa.
Akibat genangan tersebut, jalur utama yang menghubungkan Sumenep dan Pemekasan lumpuh total selama berjam-jam.
Genangan air cukup tinggi hinga membuat banyak kendaraan, terutama roda dua mogok di tempat. Drainase tidak lagi mampu menampung volume air, tanggul sungai jebol, parahnya lagi merendam pemukiman warga.
Padahal kan hujan derasnya hanya sebentar, bagaimana jika hujannya tanpa jeda, terjadi berhari-hari misalnya, kota ini bisa kacau bukan.
Potret Sumenep kebanjiran ini menjadi tontonan khalayak ramai di media sosial. Sedih sih, namun mau bagaimana lagi toh ini karena faktor alam.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, menanggapi Sumenep yang kebanjiran, anggota Komisi I DPRD setempat Hairul Anwar tak lantas berserah diri karena faktor alam.
Ia mengatakan bahwa Pemkab memiliki badan riset yang sudah semestinya menciptakan sebuah trobosan, paling tidak sedia payung sebelum hujan.
Politisi PAN ini mendorong Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) setempat agar segera melakukan riset mendalam terkait penyebab banjir yang belakangan ini sangat mengkhawatirkan.
“BRIDA itu strategis sekali untuk riset mendalam, harus memberi masukan ke Pemerintah Daerah, agar muncul road map penanangan banjir,” katanya. Selasa 20 Mei 2025.
Menurut dia, sudah saatnya Pemerintah Daerah melakukan penelitian secara komprehensif terkait banjir, agar tertangani secara tepat dan terukur mulai dari hulu hingga hilir.
Baik itu upaya jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam penangangan banjir ke depan.
“Itu harus loh. Sudah kewajiban BRIDA memberikan hasil riset ke Bupati, untuk dijadikan kebijakan penanganan banjir. Itu tugasnya,” pungkas Hairul Anwar. (*/zn)
Leave a Comment