BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangkalan mulai bulan Januari sampai Februari 2019 meningkat drastis.
Dari data yang didapat dari RSUD Syamrabu jumlah masyarakat yang terkena DBD berjumlah 276 orang. Berdasarkan jenis kelamin pada bulan Januari laki-laki ada 81 orang, perempuan 79 orang. Sementara bulan februari laki-laki ada 65 orang dan perempuan 51 orang.
“Rata-rata yang terkena dampaknya anak-anak, kemungkinan ketahanan tubuh dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi,” kata Plt Direktur RSUD Syamrabu Andri Purnomo, Jumat (01/03/2019).
Untuk mencegah DBD lebih banyak, RSUD Syamrabu memberikan serbuk obat Abate kepada pasien agar bisa digunakan di rumahnya masing-masing.
“Bubuk ini digunakan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aides Aigepty yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue,” terangnya.
Selama ini masyarakat banyak yang memahami fogging sebagai membunuh nyamuk. Akan tetapi tidak hanya itu pemberantasan harus mulai dari jentik agar perkembang biakan nyamuk Aides Aigepty bisa ditekan.
“Itu bisa dilakukan melalui pemasangan bubuk abate di tempat penampungan air bersih. Sebab, nyamuk ini cenderung berkembang biak di lingkungan air bersih,” ujarnya.
Andri berharap kesadaran masyarakat untuk hidup sehat perlu menerapkan 3 M (menguras, mengubur dan menutup). Pada saat menguras bak atau wadah air, seharusnya diikuti dengan menggosok dinding bak atau tempat penampungan air tersebut.
Plt yang baru diangkat oleh Bupati itu menyampaikan setiap hari nyamuk bertelur sebanyak tiga kali. Telur nyamuk pun ternyata tahan di tempat kering hingga waktu enam bulan. Tak hanya itu, pencegahan dengan menguras air tidak cukup mencegah telur nyamuk tinggal bersama manusia.
“Tindakan menguras perlu didukung dengan menutup segala tempat penampungan air. Bila ada tempat penampungan air yang sulit dikuras, Kemenkes menganjurkan memberikan larvasida, atau racun larva serangga,” tutupnya. (Zan/Lim)
Leave a Comment