Bangkalan Data Utama Jatim Keagamaan Madura

Sambut HSN dan Doa Bersama, Bupati Bangkalan Serukan Penghormatan Terhadap Dunia Pesantren

BANGKALAN, beritadata.id – Dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, “Bangkalan Berbagi” menggelar kegiatan bertajuk “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” yang diisi dengan doa bersama serta pembacaan Asroful Anam dan Rotib Syaichona Mohammad Kholil.

Acara yang berlangsung penuh khidmat itu turut dihadiri Bupati Bangkalan, Lukman Hakim dan Wakil Bupati Bangkalan Moch. Fauzan Ja’far. 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lukman menegaskan pentingnya menghormati pesantren sebagai lembaga yang memiliki peran besar dalam menjaga moralitas dan nilai-nilai kearifan bangsa.

Menurutnya, pesantren adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Kita harus menghormati pesantren dan nilai-nilai kearifan yang tumbuh di dalamnya. Indonesia ini merdeka juga berkat perjuangan para kiai dan santri,” ujar Bupati Lukman, Selasa (21/10/2025).

Bupati juga memberikan ultimatum kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak lagi menyakiti atau merendahkan para guru serta masyayikh yang telah berjasa besar bagi bangsa.

“Kalau tidak tahu persoalannya, lebih baik diam. Jangan sampai kita menyakiti para guru dan kiai yang telah berjasa besar bagi negeri ini,” tegasnya.

Menurutnya, pesantren bukanlah lembaga yang anti kritik. Namun, kritik seharusnya disampaikan dengan semangat membangun dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Kami tidak anti kritik, tapi mari kita pahami bersama bahwa salah satu pondasi bangsa ini adalah pesantren. Kalau memang ada hal yang perlu dibenahi, mari kita lakukan dengan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati Lukman menjelaskan bahwa pesantren saat ini terus berbenah dengan menghadirkan pendidikan formal dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi agar santri mampu bersaing di era modern.

“Pesantren sekarang tidak lagi hanya fokus pada pendidikan agama, tapi juga mengintegrasikan pendidikan formal agar santri siap bersaing di era modern,” jelasnya.

Terkait berbagai kekurangan yang mungkin terjadi di beberapa pesantren, Bupati meminta masyarakat agar menyikapinya secara bijak dan penuh kearifan.

“Jika ada kekurangan, jangan dihina atau dicaci. Mari kita hadapi dengan nilai-nilai luhur yang sudah diajarkan para kiai,” pesannya.

Sebagai seorang santri, Bupati Lukman juga menegaskan bahwa dirinya tidak marah terhadap pihak-pihak yang mencemooh dunia pesantren.

“Saya tidak marah kepada mereka yang mencemooh. Karena kalau saya marah, berarti saya sama seperti mereka. Santri harus tetap sabar dan bijak,” pungkasnya. (Tep)

Leave a Comment