
BANGKALAN, beritadata.id – Setelah 20 tahun menakhodai PDI Perjuangan Bangkalan, H. Fatkhurrahman resmi memberi sinyal tidak akan kembali maju dalam konferensi cabang mendatang. Keputusan ini menjadi penanda berakhirnya sebuah era kepemimpinan yang sarat dengan prestasi, sekaligus membuka jalan bagi lahirnya generasi baru di tubuh partai berlambang banteng tersebut.

Selama dua dekade, sosok yang akrab disapa H. Kur itu tercatat berhasil membawa PDI Perjuangan Bangkalan pada masa keemasan. Salah satu capaian terbesarnya adalah keberhasilan mengantarkan kader partai duduk di kursi Bupati Bangkalan—sebuah pencapaian politik yang sebelumnya dianggap sulit diwujudkan.
Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya, PDI Perjuangan mampu menjaga konsistensi elektoral, memperkuat jaringan PAC hingga tingkat desa, serta menjaga soliditas kader di tengah dinamika politik lokal yang penuh persaingan.
Dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Minggu (31/8/2025), H. Kur menyampaikan bahwa keputusan mundur ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan bentuk tanggung jawab moral untuk memberi ruang pada kader muda.
“Sudah saatnya generasi muda mengambil peran. Saya tetap mendampingi, tapi mereka yang harus maju untuk membawa PDI Perjuangan lebih besar lagi,” ujarnya.
Mekanisme pemilihan kepengurusan kali ini memberi nuansa berbeda. PAC hanya mengusulkan tiga nama kandidat, sementara keputusan akhir berada di tangan DPD dan DPP. Pola ini diharapkan melahirkan pemimpin baru yang tidak hanya mendapat dukungan lokal, tetapi juga memiliki keterhubungan kuat dengan visi partai di tingkat provinsi dan pusat.
Meski nama-nama pengganti mulai bermunculan, belum ada figur yang secara resmi ditetapkan. Namun semangat regenerasi begitu terasa, terutama dengan dukungan kader akar rumput yang menginginkan pembaruan tanpa melupakan fondasi yang sudah diletakkan H. Kur.
Dua dekade kepemimpinan H. Fatkhurrahman kini menjadi warisan penting bagi PDI Perjuangan Bangkalan. Dengan catatan prestasi yang berhasil ditorehkan, tongkat estafet diyakini akan diteruskan oleh generasi muda yang lebih progresif dan adaptif menghadapi tantangan politik ke depan. (Red)
Leave a Comment