PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Puluhan ulama dan habaib se Kabupaten Pamekasan gelar audiensi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Senin (18/3/2019).
Audiensi yang dipusatkan di kantor KPU Pamekasan, Jl Brawijaya, nomor 34 itu meminta KPU selaku penyelanggara Pemilu harus bersikap netral.
Dalam selebaran yang dikeluarkan oleh Forum ulama dan habaib Pamekasan ada beberapa permintaan terhadap KPU selaku penyelenggara Pemilu yang masing-masing;
1. KPU menjunjung tinggi supremasi hukum serta menjalankan Pemilu sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
2. KPU wajib menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
3. KPU membangun transparansi pelaksanaan Pemilu melalui komunikasi dengan tokoh, para alim ulama dan semua elemen masyarakat.
4. KPU menyelenggarakan Pemilu yang tertib, aman, jujur dan adil.
5. KPU melayani keluhan dari semua peserta Pemilu, ulama dan tokoh masyarakat.
6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama atas ketidak netralan KPU, maka kami tidak bertanggung jawab.
“Maksud dan tujuan kami datangi KPU tiada lain hanya memberikan peringatan atau warning agar KPU selaku pelaksana Pemilu harus betul-betul bersikap netral terhadap semua pihak,” ucap salah satu peserta audiensi, Fadoli Muhammad Ruham.
Pihaknya mengaku sempat mendengar info yang simpang siur bahwa KPU bersikap tidak netral terkait DPT yang tidak valid.
“Makanya kami datang kesini mau membuktikan apakah info itu benar apa tidak, apabila info itu benar maka kami minta untuk dibenahi dan apabila tidak benar maka kami mengaprisiasi terhadap KPU,” imbuhnya.
Sementara menanggapi hal itu Ketua KPU Pamekasan, Mohammad Hamzah mengatakan netralitas merupakan harga mati bagi penyelenggara Pemilu khususnya KPU.
“Buktinya sampai saat ini tidak ada satupun dari pelaksana Pemilu khususnya di Pamekasan yang ketahuan tidak netral,” ungkapnya. (Rul/Lim)
Leave a Comment