Data Utama Madura Pemerintahan Sumenep

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Masih Ragukan Kinerja Direktur Baru PT Sumekar

Anggota komisi II DPRD Sumenep Holik

SUMENEP, beritadata.id – Sejak ditetapkannya jajaran direksi baru PT Sumekar Line beberapa waktu lalu, salah satu anggota di parlemen Sumenep mulai meragukan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.

Keraguan itu muncul bukan tanpa alasan. Sebab, kondisi manajemen BUMD itu sepeninggal Direktur sebelumnya sudah bobrok.

Anggota komisi II DPRD Sumenep Holik menilai, selain carut marutnya manajemen di periode kepemimpinan direksi PT Sumekar yang dulu. Sistem rekruitmen Direktur BUMD yang sekarang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.

Artinya, pola rekruitmen itu sama. Dimana, selera Bupati Sumenep dalam menentukan pemimpin PT Sumekar tersebut sangat nampak.

Kata Holik, dari proses awal seleksi direksi, terdapat 9 orang pendaftar. Diantaranya Mohammad Hidayaturrahman, Moh. Riadi, Ahmad, Imam Molyadi, Saiful Bahri, Moh. Hamzah, Nurul Kamil, Hamsuri dan Asrawiadi.

Setelah melalui beberapa tahapan, kemudian mereka menjalani uji kelayakan dan kepatutan (UKK). Hingga, salah satu diantaranya terpilih menjadi Direktur.

Menurutnya, jika mengacu pada kepantasan dan kemampuan membawa PT Sumekar lebih baik kedepannya, harusnya yang terpilih menjadi Direktur BUMD itu adalah Mohammad Hidayaturrahman.

“Karena jelas, dia bergelar Doktor, secara kemampuan tidak perlu diragukan lagi,” paparnya, Kamis (3/12/20).

Selain itu, lanjut politisi Gerindra tersebut, Mohammad Hidayaturrahman juga merupakan orang kepulauan. Tentunya lebih mengerti apa yang menjadi keinginan masyarakat kepulauan dalam hal transportasi laut.

“Kenyataannya kan tidak, yang terpilih jadi Direktur justru bukan dia, ini yang saya maksud pola rekruitmennya sama saja dengan yang dulu,” ujarnya.

Holik menambahkan, kebobrokan manajemen BUMD di periode sebelumnya tentu saja bakal menjadi batu sandungan di periode kepemimpinan jajaran direksi saat ini. Sehingga tantangannya kedepan semakin berat.

“Artinya, keraguan itu muncul bukan tanpa alasan, saat ini kami di parlemen mewacanakan membentuk Pansus untuk menindaklanjuti kebobrokan itu,” imbuhnya.

Kendati demikian pihaknya berharap, di periode saat ini dalam komposisi jajaran manajemen PT Sumekar tidak diisi oleh orang-orang lama. Karena kata Holik, jika tetap diisi dengan orang-orang lama maka, BUMD itu tidak akan banyak mengalami perubahan.

“Karena orang-orang lama itu kan bagian dari masalah. Kedapan, Direktur saat ini kami tunggu kinerjanya,” pungkas Holik diiringi senyum. (Zn)

Leave a Comment