Bangkalan Data Utama Kesehatan Madura Pemerintahan

Evaluasi Awal Tahun RSUD Syamrabu Bersama DPRD, Bahas Soal Pelayanan hingga Piutang

BANGKALAN, beritadata.id – RSUD Syamrabu Bangkalan memenuhi undangan Komisi D DPRD Bangkalan guna melakukan rapat evaluasi awal tahun, Selasa (8/2/2022).

Menurut Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan dr Farhat Suryaningrat, pihaknya bersama Komisi D membahas beberapa persoalan.

Diantaranya terkait persiapan target PAD, masalah Covid-19, dan terkait persoalan pelayanan yang akan dijadikan prioritas pada tahun 2022 oleh RSUD Syamrabu.

“Program prioritas kami tahun ini, adalah pelayanan penyakit jantung, pelayanan bedah urologi, sementara terget PAD masih sama seperti yang dulu-dulu, mulai dari BPJS, Pasien umum, Beakesmaskin dan lain-lain,” tandasnya.

Selain itu kata dr Farhat, pihaknya juga membahas terkait tunggakan kepada RSUD yang masih belum di bayar. Baik Beakesmaskin, BPJS, dan biaya Covid-19.

“Total piutang yang masih belum terbayarkan mulai dari beakesmaskin itu kurang lebih sekitar Rp. 2,5 Miliar, terus untuk Covid-19 kurang lebihnya sekitar Rp. 25 Miliar, sedangkan untuk BPJS kurang lebihnya sekitar Rp. 5 Miliar,” ungkapnya.

Sedangkan untuk target PAD lanjutnya, untuk tahun 2022 ini sebanyak Rp. 141 Miliar. Terhitung, angka ini naik dibandingkan tahun 2021 kemarin, yakni sebanyak Rp. 128 Miliar.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan mengatakan, pemanggilan ini merupakan evaluasi awal  pelaksanaan APBD. Hal itu dilakukan agar mengetahui targetnya kedepan seperti apa.

“Selain ingin mengetahui target PAD nya, kami juga ingin mengetahui, terget dan programnya selama tahun 2022 kedepan,” ujar Nur Hasan.

Selain itu, terkait piutang RSUD yang masih belum terbayarakan, mulai dari BPJS, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPJS. “Mudah-mudahan piutang RSUD dari BPJS segera terbayarkan,” harapnya.

Sedangkan untuk piutang dana Covid-19, pihaknya meminta harus proaktif terhadap pemerintah pusat, karena kalau berkaitan dengan dana Covid-19 ini posting anggarannya langsung dari kementerian.

“Intinya harus proaktif apa yang sebenarnya menjadi kendala kok bisa belum terbayarkan, RSUD harus segera bersurat kepada kami, kalau perlu kita nanti juga akan bersurat ke kementerian,” tegasnya.

Sementara untuk piutang beakesmaskin, pihaknya mengaku sebenarnya beakes memang sempat tidak masuk di posting anggaran 2020, tapi kata dia di PAK sudah di cicil.

“Saat ini sudah kecil piutang beakesmaskin ke RSUD, dan kami tambah anggaran di tahun 2022 nanti, karena anggarana beakes lumayan besar untuk tahun ini, nanti sebagian untuk bayar hutang,” pungkasnya. (Red)

Leave a Comment