Data Utama Madura Sampang

Petani Garam Ancam akan Baikot Akses Masuk Madura, Ini Sebabnya

Ketua Forum Petani Garam Madura (FPGM) Sampang Moh. Yanto

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ratusan ribu ton garam petani di Kabupaten Sampang ditolak masuk ke pabrik dengan alasan pabrik kelebihan stok garam. Kondisi tersebut membuat petani garam merugi dan mengancam akan memboikot akses jalan masuk ke Madura dengan membawa truk yang berisi garam.

Menurut Ketua Forum Petani Garam Madura (FPGM) Sampang Moh. Yanto, stok garam petani mulai tahun 2019 ini tidak ada penyerapan sama sekali dari gudang atau pabrik garam, sehingga petani saat ini merugi dengan biaya produksi yang tinggi, tapi hasil panen tidak terjual.

“Kondisi tersebut membuat kami para petani garam se-Madura berkumpul dan sepakat dalam waktu dekat akan melakukan protes pada pemerintah dengan menutup akses jalan masuk dan keluar Madura di Suramadu, dengan membawa truk berisi garam rakyat dan hingga saat ini yang mendaftar untuk mengikuti aksi protes sudah 300 truk garam,” terang Moh Yanto, Rabu (6/3/2019).

Lanjut Moh Yanto, jeritan petani garam di Madura saat ini sangat memprihatinkan dengan melimpahnya stok garam, karena pabrik berkurang sejak November 2018. Ratusan ton garam itu menumpuk di gudang dan tempat penimbunan milik petani. Bahkan di Kabupaten Sampang saja sisa stok tahun 2018 ada 300 ribu ton yang tidak terserap, belum lagi ditambah stok garam tahun 2019 ini.

Dikatakan Moh Yanto, berdasarkan data yang ia miliki, bersamaan dengan banyaknya stok garam rakyat yang tidak terserap, pemerintah pada tahun 2018 melakukan impor garam dari Australia dan India sebanyak 3.7 juta Ton. (Hol/Lim)

Leave a Comment