SUMENEP, Beritadata.id – Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya turut berdukacita dan menyampaikan permintaan maafnya usai anggotanya menembak mati Herman (24), warga Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding Kabupaten setempat.
Permintaan maaf orang nomor satu di jajaran kepolisian resort Sumenep itu disampaikan saat berlangsungnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kerabat mendiang korban, Kamis (17/03/22).
“Atas nama keluarga besar Polres Sumenep turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara Herman, mudah-mudahan dosa-dosanya diampuni dan diterima disisinya,” ucap Rahman.
Menurut pria berpangkat dua buah melati emas dipundaknya itu, lima orang anggotanya yang melakukan penembakan telah diperiksa di Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Republik Indonesia (Div Propam) Polda Jatim.
“Mari kita sama-sama tunggu hasil investigasi terkait peristiwa yang terjadi pada hari Minggu kemarin,” ujarnya.
Ironisnya, AKBP Rahman Wijaya hanya menyampaikan permintaan maaf kepada Keluarga korban, saat ditanya tuduhan sepihak Polres yang menyebut korban sebagai Begal pihaknya enggan menjawab.
Padahal, salah satu tuntutan massa aksi yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat itu menuntut agar kepolisian memulihkan nama baik korban.
“Kita tunggu saja hasil investigasi,” jawabnya berulang-ulang. (Zn)
Leave a Comment