BANGKALAN, beritadata.id – “Lapor! upacara ampon lastareh (upacara sudah selesai,” ujar Pemimpin Upacara. “Pabujher (bubarkan),” tanggap Bupati Bangkalan Ra Latif.
Ya begitulah suasana Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Bangkalan, Selasa (22/10/2019).
Upacara yang digelar di Alun-alun Kabupaten Bangkalan itu menggunakan Bahasa Madura berbeda dengan upacara biasnya yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Pemimpin Upacara dengan fasih memberikan laporan kepada Pembina Upacara yang tak lain adalah Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron dengan menggunakan Bahasa Madura.
Begitupun dengan Bupati yang akrab disapa Ra Latif itu dengan lantang memberikan instruksi menggunakan Bahasa Madura.
Saat ditanya alasan menggunakan Bahasa Madura politisi PPP itu mengatakan untuk melestarikan Bahasa Madura.
“Agar para santri ikut melestarikan Bahasa Madura yang menjadi kebanggaan kita,” ujarnya.
Kata Ra Latif saat ini banyak masyarakat Madura khususnya anak muda yang tidak paham Bahasa Madura.
“Jangan jauh-jauh anak saya saja tidak begitu paham bahasa madura,” imbuhnya.
Saat kata Ra Latif Bahasa Madura mulai luntur dan jarang digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
“Jangankan Bahasa Madura yang halus, yang kasar saja anak-anak sudah jarang yang tahu,” katanya.
Oleh sebab itu lanjutnya, menjadi tugas kita bersama untuk melestarikan dan mengajarkan Bahasa Madura pada generasi penerus.
“Jika bukan kita siapa lagi. Pemerintah juga harus ikut ambil bagian,” pungkasnya. (Red)
Leave a Comment