BANGKALAN, beritadata.id – Pelayanan Puskesmas Kwanyar, Bangkalan yang dikeluhkan masyarakat karena kurang tanggap hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Kwanyar serta netizen pengguna media sosial Facebook.
Bagaimana tidak, pasien yang hendak berobat ke Puskesmas Kwanyar dengan harapan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, tidak menjumpai seorangpun dokter yang bertugas dan standbay di Puskesmas.
Namun keluhan masyarakat tersebut di bantah oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo. Dirinya berdalih bahwa setelah mengklarifikasi kepada Kepala Puskesmasnya, ada dua dokter yang bertugas di Puskesmas Kwanyar. Satu dokter PTT cuti karena melahirkan.
“Satu lagi dokter tenaga sukwan. Jadi tinggal satu itu dokternya. Istilah kami itu kan UGD bukan rumah sakit. UGD itu UGD Puskesmas. dokter yang bertugas itu on call 24 jam. Yang jaga 24 jam itu perawatnya yang disana. Jadi dokter itu ngantornya itu ketika emergency kapanpun dibutuhkan pasti datang. Jam kerjanya pagi,” dalihnya.
Karena dokter yang satunya cuti, kata pria yang akrab disapa Yoyok ini, jadi tidak mungkin dokter yang satunya lagi itu standbay 24 jam tidak pulang-pulang.
Namun dirinya mengklaim pelayanan di Puskesmas Kwanyar sudah optimal dan sudah clear. Hanya saja pada waktu itu pasien yang minta dilayani menjelang solat jumat.
“Jadi sebagian petugas ada yang berangkat solat. Dokternya setalah yang bersangkutan ada keluhan langsung ke lokasi kok. Sudah dilakukan pemeriksaan waktu itu. Jadi keluhan masyarakat itu bervariasi, tapi seandainya waktu itu dibicarakan dengan baik disampaikan langsung, terselesaikan waktu itu,” klaim Yoyok.
Yoyok menambahkan, Kalau memang ada keluhan seperti itu, dirinya meminta masyarakat untuk membuat analisa.
“Datanya itu siapa, pada waktu periksa tidak ada tenaga medisnya, siapa namanya, dari mana, kapan tanggalnya, keluhannya apa, rekap nanti. Kalau keluhan itu nyata pasti kami lakukan tindakan kepada pimpinannya,” akunya.
Namun tidak sekedar pelayanan, masyarakat juga mengeluhkan fasilitas pendukung Puskesmas Kwanyar yang dinilai tidak mendukung. Yoyok mengaku kalau masalah fasilitas pendukung nanti akan disampaikan pada Kepala Puskesmasnya agar dilengkapi kekurangannya.
“Soal keluhan masyarakat itu, tentunya sebagai anak, nomer satu pembinaan, nomer dua teguran. Dan sudah kita lakukan langsung kemarin. Kita nanti mesti kesana untuk melakukan pembinaan-pembinaan,” katanya.
Akan tetapi fakta yang sebenarnya terkait pelayanan maupun fasilitas Puskesmas Kwanyar tidaklah seperti yang Kepala Dinkes katakan. Melainkan banyak keluhan yang sering terjadi sebelum-sebelumnya yang sering dialami masyarakat setempat.
Misalnya, beberapa hari yang lalu ada keluarga pasien yang meminta surat rujukan tapi tidak ada yang bisa tanda tangan.
“Kalau tidak ditegor tidak mau berubah kalau ditegor baru siaga. Kemudian lupa lagi,” ungkap Mohammad Hotib, Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Bangkalan asal Kecamatan Kwanyar.
Selain itu Hotib juga membeberkan kondisi kamar Puskesmas Kwanyar yang panas sehingga keluarga pasien membawa kipas angin sendiri dari rumahnya. Oleh karena itu, dirinya mendesak Dinkes Bangkalan untuk mengevaluasi Puskesmas Kwanyar.
“Memang jika menggunakan AC, pendapatan Puskemas tidak mampu menutupi tagihan listrik. Tapi setidaknya dikasih kipas angin yang memadai. Kamar mandinya juga mampet, gedungnya memang bagus tapi fasilitas pendukung lainnya tidak ada. Mendingan gedungnya lawas tapi fasilitas pendukungnya diperhatikan. Dari pada gedungnya baru tapi fasilitas pendukungnya tidak diperhatikan,” tandas Hotib.
Bahkan di akun media sosial Facebook milik Mohammad Hotib banyak netizen yang mengungkapkan keluhannya.
Seperti halnya, akun Facebook @Rozy Muhsa Suyuthi mengatakan; Kemaren bek jei opname bbrp hari disana namun tak ada prkmbangan akhirnya dibawa ke pak totok bangkalan,stlh mlhat kondisi pasien pak totok kaget dan bertanya kenapa gk daei kemaren yg dibawa kesini kok smpek kasep sprt ini…???
Pdhl yg dibawa kesana bkn anjuran dari pihak puskesmas tp inisiatif sndr krn memang tdk ada pekmbngan, setelah mendapatkan kamar opname pak totok pesen bilang ya ke dokter yg disana suruh belajar dulu jng moromoro jadi dokter,ini mslh nyawa jng dibuat main2.
Akun Facebook @Fias Qur’aini; Saya menbantah atas ucapan m. Toha tersebut krn saya sendiri mengantarkan pasien padahal ini saturat tp malah di abaikan dan lelet… dan tdk sedikit keluhan masyarakat setempat, saya mewakili masyarakat kwanyar khususnya.
Begitu juga akun Facebook @Al Mashur; Istri sy pernah melahirkan di situ. 2 thn yg lalu. Tdk di suntik tdk d kasih obat. Langsung pulang. Kayak gak bayar aja. Pada hal pribadi alias gak pakek kartu gratis. Trus perawatnya kurang halus dlm bicara ke keluarga pasien. #emangperludiefaluasi.
Akun Facebook @Mahmud El Haddadi Jhek kabbhi..bedeh 3 bheih KWANYAR UNGGUL.! Lambek ghik jaman Dr.Fulan puskesmas Kwanyar jd perbincangan diluar krn Kwalitas.
Menurut Hotib, Fasilitas itu penting, namun jika dihadapkan pada bidang kesehatan, pelayanan yang sigap dan cekatan dari petugas medis, khususnya dokter guna pemeriksaan permulaan atas gejala yang dikeluhkan pasien jauh lebih dibutuhkan. (Red)
Leave a Comment