BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dalam sebuah acara di Gedung Pertemuan Rato Ebuh, Bangkalan, beberapa waktu lalu, Koordinator Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Madura KH Muchlis Muhsin mengatakan jika masyarakat tidak memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin maka Allah akan menimpakan tiga hal.
Tiga hal tersebut kata Muchlis, pertama rezeki yang diterima tidak akan berkah, kedua akan memiliki pemimpin yang dholim dan ketiga akan mati su’ul khotimah (mati dengan keadaan yang buruk).
Apa yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Modung Bangkalan itu sempat menjadi perbincangan masyarakat khususnya di dunia maya. Banyak komentar-komentar miring yang ditujukan kepadanya.
Menanggapi hal itu Muchlis menganggap komentar yang diberikan oleh masyarakat atas apa yang ia sampaikan tersebut merupakan suatu yang wajar. Menurutnya masing-masing orang memiliki keyakinan untuk memilih dan mendukung calon pemimpin.
“Juga berdasarkan hadis yang berbunyi tinggalkan yang ragu dan menuju kepada yang tidak ragu,” ujarnya saat dimintai keterangan, Jumat (15/3/2019).
Oleh sebab itu ia yakin bahwa Jokowi sudah terbukti dengan kemamuannya bisa memimpin Indonesia. Begitu pula dengan KH Ma’ruf Amin yang menurutnya tidak diragukan tentang keulamaannya. “Juga dibidang ekonomi syariah juga luar biasa,” imbunya.
ia beralasan apa yang disampaikannya tersebut bukan tanpa dasar. Kata dia ijtihad Ulama telah memutuskan untuk mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres mendatang.
“Siapa lagi yang akan kita panuti jika bukan ulama? Apalagi yang kita dukung ini calonnya juga ulama. Siapa yang meragukan keulamaan KH Ma’ruf Amin,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Muchlis, atas dasar itulah kemudian ia menyebut sebuah hadis yang berbunyi “jika seseorang tidak mengikuti atau mengabaikan ulama maka Allah akan timpakan tiga cobaan atau ujian, yaitu pertama akan dicabut keberkahan dalam rezekinya, yang kedua akan diberi penguasa yang dholim dan yang ketiga mati dalam keadaan su’ul khotimah.
“Nah ini dasar kami berpikir bahwa kita harus ikut ulama. Jika tidak ikut ulama khawatir akan su’ul khotimah dan itu harus disampaikan kepada masyarakat,” katanya. (Lim)
Leave a Comment