SUMENEP, beritadata.id – Tahun ini, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumenep, bakal fokus memberikan pelatihan terhadap UKM yang bergerak di bidang herbal.
Fokus pembinaan dan pelatihan ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, tahun ini pandemi Covid-19 belum usai.
Kepala Diskop UKM Sumenep Sustono mengatakan, dalam suasana pandemi Covid-19, pelatihan dan pengembangan bagi UKM yang ada di Kota Keris menjadi sangat penting. Utamanya bagi UKM yang memproduksi obat herbal.
Selain memiliki dampak positif dari segi kesehatan lanjut Sustono, di masa pandemi para pelaku UKM harus mampu membaca peluang yang bernilai sisi ekonomis.
Sehingga kata dia, para pelaku usaha kecil dan menengah bisa mendapatkan peluang memanfaatkan dampak wabah virus corona dengan menggenjot produk herbal lokal.
“UKM yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, produk utamanya seperti jahe merah, bahan minuman yang berbasis herbal itu perlu ditingkatkan, jadi fokus kami kesana,” paparnya, Rabu (10/2/21).
Mantan kepala Dinas Perhubungan (Dishub) itu menambahkan, pihaknya akan mengadakan pelatihan perdana untuk pelaku UKM di Sumenep pada triwulan kedua. Yakni Ahir Maret sampai awal April mendatang.
“Selanjutnya pelatihan akan terus dilakukan secara bertahap,” ucap Sustono
Pria berkumis tipis itu mengungkapkan, ada sedikit kendala kenapa pelatihan harus dilakukan di triwulan kedua. Sebab, ada perbedaan data jumlah UKM di Diskop.
Dimana, berdasarkan data lama yang tercatat di Diskop tahun 2020, ada sekitar 26 ribu pelaku usaha kecil menengah.
Namun, data tersebut kemudian menjadi berbeda saat dibuka pendaftaran bantuan produktif usaha mikro (BPUM).
Sebab, dalam data yang baru masuk ke Diskop melalui pengajuan BPUM di tahun yang sama, ada sekitar 90 ribu UKM.
“Makanya, data itu nanti akan dikomparasikan, dan dilakukan pendataan ulang,” paparnya. (Zn)
Leave a Comment