SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jawa Timur, merilis survei Pilpres 2019. Hasilnya, Pasangan capres/cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin kalah telak di Pulau Madura.
“Pasangan Jokowi-Ma’ruf hanya menang di satu Kabupaten Bangkalan. Sementara tiga Kabupaten lainnya kalah, alias Prabowo-Sandi yang unggul,” kata Direktur Eksekutif PUSAD UM Surabaya, Satria Unggul WP, saat merilis survei politik Jatim 2019 di Surabaya, Jumat (29/3/2019).
Di Kabupaten Bangkalan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 70,8 persen, unggul telak dari Prabowo-Sandiaga yang hanya sebesar 25 persen. Sebaliknya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 22,7 persen dan Prabowo-Sandiaga 68,2 persen di Kabupaten Pamekasan.
Sementara di Kabupaten Sampang, Jokowi-Ma’ruf 35,5 persen dan Prabowo-Sandiaga 64,5 persen. Kemudian di Kabupaten Sumenep, Jokowi-Ma’ruf 31,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 68,4 persen.
Dengan hasil survei itu, klaim Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Jawa Timur yang menyebut menang di Madura, patut dipertanyakan. Pasalnya, berdasarkan survei terbaru ini menunjukkan power Prabowo di Madura masih unggul dari Jokowi, seperti halnya Pilpres 2014 lalu.
Meski di Madura kalah, Jokowi-Ma’ruf tetap mengungguli elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jatim. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 56,8 persen dan Prabowo-Sandiaga sebanyak 38,3 persen, sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 4,9 persen.
“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf didukung oleh suara pendukung partai politik. PDIP misalnya, unggul di Mojokerto, Ponorogo, Lumajang. Sementara Prabowo-Sandiaga didominasi di daerah-daerah yang justru lebih variatif, misalnya di Jember yang mayoritas NU, Sampang, Pamekasan dan Sumenep,” katanya.
Survei PUSAD UM Surabaya dilaksanakan sejak tanggal 5-20 Maret 2019, dengan sampel sebanyak 1.067 responden. Tingkat toleransi (standart of error) 3 persen dan tingkat kesalahan (margin error) 5 persen.
Teknik pengambilan sampel memakai multistage random sampling. Dimana, lokasi diambil di 38 Kabupaten/ Kota di Jatim. Masing-masing kab/ kota diambil 4-5 kecamatan untuk dijadikan sampel penelitian secara proporsional. (Mal/Lim)
Leave a Comment