SUMENEP, beritadata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat kembali berencana memberikan bantuan bibit bawang merah.
Kabarnya, bantuan bibit tersebut rencananya akan diserahkan pada bulan Mei-Juni dan Oktober 2022 mendatang. Bahkan, jumlah bantuan akan lebih ditingkatkan lagi dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto pada Senin 07 Maret 2022 saat dikonfirmasi perihal bantuan bibit tersebut.
Dimana, bantuan bibit bawang merah itu rencananya akan dibagikan ke 14 desa yang tersebar di Kecamatan Rubaru dan Pasongsongan.
“Rencana di seluruh desa Kecamatan Rubaru dan 4 desanya di Kecamatan Pasongsongan,” ujar Arif.
Selain di Kecamatan Rubaru dan Pasongsongan tersebut, pada bulan maret ini juga akan dilakukan uji coba pengembangan budidaya bawang merah di Desa Payudan Dundang Kecamatan Guluk-Guluk sebanyak 10 ha.
Menurutnya, bantuan bibit bawang merah itu kembali digelontorkan ke wilayah setempat adalah dalam rangka upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dalam memilih budidaya/usaha tani yang lebih menguntungkan dan upaya peningkatan luas areal penanaman bawang merah di Kabupaten Sumenep.
Dimana, panen bawang merah dari hasil bantuan musim tanam tahun kemarin tersebut berlangsung pada Rabu, 2 Maret 2022 dua hari lalu. Pada saat panen dilakukan langsung bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kepala BPS Sumenep.
Diketahui, bantuan bibit bawang merah tahun lalu yang sukses dipanen itu bersumber dari Anggaran Program UPLAND Tahun 2021 kepada kelompok tani (Poktan) sebanyak 33 ton dengan luas tanam 52 hektar. Penerima bantuan tersebut terdiri dari 26 Poktan yang ada di Kecamatan Rubaru.
“Bantuan tahun lalu yang 33 ton setelah dipanen menghasilkan 425 ton dari 43,76 hektar yang sukses ditanami,” tukasnya.
Pihaknya menerangkan, hasil panen bawang merah tersebut rencananya akan dikirim ke sejumlah daerah, diantaranya Surabaya, Malang, hingga Juana.
Kata dia, hasil kualitas bawang merah lokal Sumenep tahun ini sendiri terdiri dari tiga jenis mulai dari kecil, standar hingga super.
“Untuk harga bawang merah kualitas kecil harganya dikisaran Rp 12 ribu hingga Rp13 ribu per kilonya. Sedangkan kualitas standar seharga Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu. Sementara yang berkualitas super mencapai Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu,” kata Arif menerangkan.
Harga tersebut ada ditingkat petani. Namun jika di pengecer atau di pasar harga berkisar Rp 30 ribuan. Menurut Arif, tanam bawang merah di musim penghujan baru pertama kali ini diuji cobakan. Hasilnya pun alhamdulillah cukup memuaskan, termasuk tingkat kerusakan yang disebabkan hama masih dibawah dalam batas ambang kewajaran.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pengecekan tim DKPP yang turun langsung ke wilayah Kecamatan Rubaru. Hasilnya, dari 52 hektar lahan yang ditanami 43 hektarnya sudah panen.
“Keunggulan varietas bibit bawang merah yang ditanam di Rubaru adalah off seasons yang memang lebih tahan hama walaupun ditanam di musim penghujan,” pungkas Arif. (Zn)
Leave a Comment