Bangkalan Data Utama Jatim Madura Pendidikan

Sekoper Marlena, Program Sekolah Perempuan yang Digagas Mahasiswa Stikes Ngudia Husada

BANGKALAN, beritadata.id – Mahasiswa menjadi salah satu pendorong akan kemajuan sebuah bangsa. Kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat terutama pada kaum perempuan sangat dibutuhkan pada era modern seperti saat ini.

Kaum perempuan membutuhkan sentuhan khusus dari kepintaran kaum intelektual seperti mahasiswa. Turun langsung ke lapangan untuk meningkatkan kualitas kaum perempuan menjadi salah satu tugas seorang mahasiswa.

Hal itulah kemudian yang menjadi dasar Adinda Nindia Candra dan 12 mahasiswa lainnya menciptakan Sekolah Perempuan dengan judul Sekoper Marlena (Sekolah Perempuan Marlena). Kegiatan tersebut merupakan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Hima Keperawatan Stikes Ngudia Husada, Bangkalan, Madura.

Pembukaan Sekoper Marlena dilakukan pada Kamis (31/8/2023) di Desa Sambilangan, Bangkalan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai mitra lintas sektoral, seperti Dinas Kesehatan, DPC FPPI Bangkalan, Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak, Puskesmas Bangkalan, Kepala Desa Sembilangan dan Ketua STIKes Ngudia Husada Madura.

Dalam kesempatan tersebut Adinda Nindia Candra sebagai ketua kelompok mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat keputusan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan nomor 2379/E2/DT.01.01/2023. Ia dan 12 anggotanya berhasil terpilih untuk mendapatkan pendanaan dalam mewujudkan program tersebut.

“Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini, terutama kepada Ibu Luluk Fauziah J,S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai dosen pendamping dalam program ini,” ujarnya.

Putri dari Bapak Amirullah itu menjelaskan Sekoper Marlena adalah upaya mewujudkan Perempuan Madura Berdikari menuju Smart Women’s Village di Desa Sembilangan, Bangkalan. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat jumlah populasi perempuan lebih banyak dibandingkan dengan populasi laki-laki.

“Disisi lain, Desa Sembilangan memiliki potensi pangan lokal berupa buah sukun yang masih belum terolah dengan maksimal,” imbuhnya.

Untuk itu dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdayaan perempuan Desa Sembilangan, pihaknya telah merancang solusi yang mencakup pendidikan yang terfokus pada perempuan yaitu Sekoper Marlena.

“Ini melibatkan berbagai aspek, seperti kebutuhan dan keamanan dengan jumlah 50 peserta,” jelasnya.

Pendidikan ini dilaksanakan secara rutin dengan 12 kurikulum yang mengacu dan telah disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Desa Sembilangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sembilangan.

“Sehingga diharapkan akan terbentuknya desa perempuan yang cerdas dan terampil. Serta dapat menaikkan kapasitan dan identifikasi tingkat penguasaan kaum perempuan untuk meningkatkan kualitas diri dan keluarganya,” pungkasnya. (Red)

Leave a Comment