Bangkalan Data Utama Madura Opini

Ra Latif Pemimpin Berkarakter Tut Wuri Handayani

Oleh: Mohammad Iksan

OPINI, beritadata.id – Kabupaten Bangkalan memasuki bulan Agustus tahun 2021, pada bulan ini kita akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) 17 Agustus tahun 2021 ditengah tengah kondisi pandemi covid 19. Pada saat yang sama kita tertarik untuk sedikit mengulas gaya kepemimpinan di Kabupaten Bangkalan saat ini, yakni Kepemimpinan R.Abdul Latif Amin Imron sebagai Bupati Bangkalan.

Menapaki 3 tahun pemerintahan di Kabupaten Bangkalan yang dipimpin oleh Ra Latif (sapaan akrabnya), cukuplah waktunya bagi kita sebagai masyarakat untuk menyampaikan penilaian terutama tentang karakter gaya kepemimpinan dari Ra Latif sebagai pucuk pimpinan pemerintahan di Kabupaten Bangkalan. Tentunya kita dapat menilainya dari berbagai rekam jejak yang ada, yakni dari segi kebijakan yang diambil selama ini dan gaya memimpin yang dia jalankan sampai saat ini.

RKH. Fuad Amin (Alm. Mantan Bupati Bangkalan) pada masanya memimpin dengan karakter yang berbeda dengan Ra Latif. Dalam kacamata penulis, RKH. Fuad Amin memimpin laksana Panglima (ing ngarso sun tulada), yaitu memimpin didepan dengan perintah yang jelas. Lalu kemudian menggabungkan karakter ing ngarso sun tulada itu dengan ing madya Mangun karsa, dengan artian beliau selama memimpin Bangkalan tidak henti hentinya melahirkan ide ide besar.

Penilaian ini muncul setelah rentang waktu pemerintahan Ra Latif berjalan 3 tahun, lalu kemudian kita sebandingkan dengan pemerintahan dimasa Alm. RKH. Fuad Amin. Pertanyaannya, kenapa dibandingkan dengan RKH Fuad Amin ? Karena dari berbagai kesimpulan keseimpulan masyarakat ternyata banyak sekali pendapat masyarakat yang menginginkan Ra Latif agar bisa menjalankan langkah langkah yang telah dijalankan oleh Alm. RKH. Fuad Amin dimasa kepemimpinan beliau.

Dirinya terus melaksanakan tugas tugasnya sebagai Bupati mendorong iklim kehidupan dimasyarakat agar semakin maju diberbagai lini mulai dari mendorong tumbuhkan UMKM, kehidupan berusaha, iklim terbuka dibirokrasi, kehidupan politik juga kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial .

Masih terekam jelas dalam ingatan kita pada periode yang lalu, kabupaten Bangkalan ini pernah dipimpin oleh Alm. RKH Fuad Amin, sosok fenomenal yang pada masa pemerintahannya berhasil menanamkan pondasi pondasi besar pembangunan untuk kabupaten Bangkalan ini, diakui atau tidak sosok Alm. RKH Fuad Amin perannya sangat besar bagi masyarakat Bangkalan .

Maka dibukalah kran kran saluran dan akses dipemerintahannya, siapapun bisa menggunakan fasilitas pemerintahan untuk arah pembangunan. Kran kran demokrasi sangat terbuka dimasa kepemimpinan Ra Latif ini, hal ini ditunjukkan dengan sikapnya yang tetap tenang menyikapi berbagai pendapat yang diarahkan kepada dirinya baik dimedia sosial maupun diforum forum terbuka karena dianggapnya ini bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat .

Bahkan Ra Latif dinilai mengesampingkan penilaian yang menyatakan bahwa Ra Latif sebagai Bupati tidak bisa membedakan mana lawan dan siapa kawan politiknya dimasa lalu, semua dirangkul sama sehingga menjadi bahan perbincangan menarik baik diinternal maupun dikalangan eksternal, sama seperti yang pernah dilontarkan oleh Ra Latif bahwa dirinya adalah Bupati dari seluruh masyarakat Bangkalan.

Maka dari itu bersamaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke 76 ini yang akan dirayakan oleh masyarakat Bangkalan ditengah masa pandemi covid 19, penulis menyampaikan ulasan singkat tentang karakter kepemimpinan di Kabupaten Bangkalan, semoga kedepan masyarakat dan stakeholders Bangkalan makin maju diatas dorongan pemerintah Kabupaten Bangkalan yang saat ini dipimpin oleh R. Abdul Latif Amin Imron sebagai Bupati Bangkalan. Selamat merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 76, Masyarakat Bangkalan mari bergerak Maju.

Sedangkan Ra Latif saat ini lebih memilih gaya dan karakter yang berbeda dengan mendiang Alm. RKH Fuad Amin, dirinya tampil lebih soft dan demokratis serta welcome dengan siapapun dan kalangan apapun, bahkan penulis menilai bahwa Ra Latif lebih memilih karakter Tut Wuri Handayani, menjadi pengayom dari belakang, menjadi pendorong masyarakatnya untuk maju, karena jika masyarakatnya yang maju maka dengan sendirinya kabupaten Bangkalan ini juga maju.

Leave a Comment