SUMENEP, beritadata.id – Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Sumenep saat ini dalam kondisi memperihatinkan. Pasalnya, setiap hari jumlah sampah yang dibuang ke TPA mencapai 28 ton.
Untuk menghindari tumpukan sampah agar tidak menggunung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep masih menggunakan sistem manual. Yaitu dengan cara ditimbun.
“Kita uruk mengunakan Ekskavator, kemudian kita timbun,” ucap Kepala bidang pengelolaan sampah, limbah dan B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Agus Salam.
Ia mengungkapkan, di TPA yang mempunyai luas 8 hektar itu tidak ada aktivitas pengolahan sampah. Baik berupa pemilahan maupun pengelolaaan sampah agar menjadi barang yang bermanfaat.
“Hanya dimanfaatkan oleh pemulung,” ungkapnya, Selasa (03/08/21).
Kata dia, tidak adanya pengelolaan sampah secara maksimal itu bukan tanpa alasan. Sebab, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk persampahan sangatlah terbatas.
“Mau dikelola bagaimana, semua kembali lagi ke anggaran, anggaran di DLH itu terbatas,” ucap Agus enggan menyebut nominal.
“Kalau dibakar kan polusi, agar tidak menumpuk dan berbau ya ditimbun,” sambungnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah dapat meningkatkan jumlah anggaran untuk pengelolaan sampah, baik dari alokasi APBD maupun APBN. Sehingga produksi sampah di Sumenep dapat dikelola dengan maksimal.
“Mudah-mudahan anggaran pengelolaaan sampah di DLH ditambah,” harapnya. (Zn)
Leave a Comment