
BANGKALAN, beritadata.id – Upaya menjaga pesisir utara Bangkalan terus tumbuh menjadi gerakan bersama. Di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjungbumi, harapan baru hadir ketika Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) menggandeng masyarakat setempat untuk ikut melindungi Pantai Pasir Putih melalui penanaman Hexa Reef, instalasi berbentuk heksagonal yang berfungsi menahan abrasi dan membangun ekosistem laut.

Program ini tidak hanya soal menjaga garis pantai. Lebih dari itu, PHE WMO menghadirkan pendekatan yang memberdayakan warga—menghubungkan konservasi dengan peluang ekonomi, terutama pariwisata bahari berbasis kelestarian pesisir.
Hexa Reef merupakan inovasi hasil studi PHE WMO bersama Teknik Kelautan ITS Surabaya. Strukturnya yang berongga mampu memperlambat laju abrasi, sekaligus menciptakan rumah baru bagi biota laut. Di Pantai Pasir Putih Tlangoh, struktur ini pelan-pelan mengembalikan kehidupan bawah laut dan menguatkan fondasi ekowisata setempat.
Tahun ini, PHE WMO kembali menanam 120 ton Hexa Reef di titik strategis pesisir, melanjutkan pemasangan 390 ton di tahun-tahun sebelumnya. Dalam jangka panjang, hexa reef akan dipasang hingga empat kilometer garis pantai, menahan abrasi yang saat ini mencapai rata-rata 7 meter per tahun.
“Penanaman hexa reef ini bukan hanya melindungi pantai dari abrasi, tetapi juga membangun ekosistem laut yang lebih sehat dan produktif,” ujar Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana, dalam keterangan tertulis.
Nofrie menegaskan, program ini lahir dari komitmen PHE WMO untuk menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan secara lebih berdampak.
“Kami berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan,” ujarnya.
Pendekatan ini memberi efek nyata. Kehadiran hexa reef tidak hanya menahan ombak, tetapi juga membuka peluang usaha: dari wisata bahari, jasa pemandu, hingga UMKM kuliner pesisir.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, dan kelompok masyarakat.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan turut mengapresiasi komitmen PHE WMO. Menurut Lailatun N, upaya tersebut menjadi role model pengembangan wisata berkelanjutan yang berbasis konservasi.
“Pantai Pasir Putih Tlangoh adalah salah satu destinasi unggulan di Bangkalan. Dukungan dari PHE WMO membuka peluang ekonomi baru bagi warga lokal sekaligus menjaga kelestarian alam pesisir,” ujarnya.
Di tingkat desa, program ini disambut dengan penuh harapan. Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat, melihat kegiatan ini sebagai titik balik bagi warganya.
“Selain pantai terlindungi dari abrasi, masyarakat juga mendapatkan lapangan kerja baru melalui pengembangan wisata,” katanya.
Dukungan itu bukan sekadar wacana. Kini, kawasan Pantai Pasir Putih Tlangoh tengah bertransformasi menjadi wisata unggulan wilayah pesisir utara Bangkalan. PHE WMO berperan menyediakan sarana dan prasarana pendukung wisata untuk memperkuat potensi ekonomi setempat.
Nofrie menyebut bahwa program ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, khususnya terkait penanganan perubahan iklim, pemulihan ekosistem laut, serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan kolaborasi berbagai pihak, penanaman hexa reef di Tlangoh menjadi bukti bahwa menjaga alam dan meningkatkan ekonomi dapat berjalan berdampingan—bahkan saling menguatkan. (Red)

Leave a Comment