SUMENEP, beritadata.id – Sulaiha dan Fauzan, pasangan suami istri (Pasutri) miskin asal Dusun Brekas Daja RT/RW 003/007 Desa Guluk Guluk, Kecamatan Guluk Guluk, Kabupaten Sumenep, terpaksa harus tinggal di rumah tidak layak huni sejak dua tahun silam.
Pasalnya, rumah mereka roboh akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut dua tahun lalu. Sulaiha dan Fauzan hanya bisa pasrah saat bencana alam itu menimpa rumah mereka.
Kehidupan Pasutri miskin ini bak pepatah sudah jatuh ditimpa tangga. Bagaimana tidak, mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan masih diterpa badai musibah.
“Tidak ada biaya yang cukup untuk membangun kembali rumah yang sudah hancur, kami setiap hari dan malam tidur di gubuk ini,” ucap Sulaiha dengan nada parau. Jumat, 17 Mei 2024
Menurut pengakuan Sulaiha, sebelum rumahnya roboh, dua tahun silam pernah ada seseorang yang datang untuk mengambil gambar rumah mereka. Orang tersebut berjanji akan mengurus bantuan renovasi, namun hingga kini bantuan tersebut tak kunjung tiba.
“Untung saat rumah roboh saya dan suami bisa menyelamatkan diri,” tuturnya lirih.
Pasangan Fauzan dan Sulaiha mengaku pernah menerima bantuan berupa beras dan uang setelah kejadian tersebut, namun bantuan itu hanya bersifat sementara dan kini mereka tidak lagi menerima bantuan apapun.
“Dulu kami menerima bantuan berupa uang dan beras tapi sekarang tidak menerima lagi,” sambungnya.
Ditanya perihal orang yang sempat mengambil gambar rumahnya itu, awalnya Sulaiha sangat menaruh harapan. Namun kini ia dan suaminya sudah memadamkan api harapan itu.
“Biralah lah nak, kami tidak mau memikirkan itu lagi” tutupnya sembari menghembuskan nafas lelah. (*/zn)
Leave a Comment