Data Utama Madura Pendidikan Sumenep

Perkuat Peran Guru, Disdik Sumenep Gelar Pelatihan Sekolah Inklusi

SUMENEP, beritadata.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar diklat Pendidikan dan Pelatihan Layanan Sekolah Inklusi untuk memperkuat peran guru dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus.

Kegiatan diklat berlangsung di Aula lantai III Hotel Azmi Sumenep ini akan berlangsung selama tiga hari, yakni sejak 5-7 Agustus 2024.

Peserta kegiatan pendidikan dan pelatihan layanan sekolah inklusi ini diikuti sebanyak 97 orang, yang terdiri atas 5 guru PAUD, 61 guru SD dan 31 guru SMP.

Mereka dipandu oleh tiga pemateri, diantarnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Widyaprada Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur serta Inovasi Jakarta dan Jawa Timur.

Materi diklat yang disampaikan kepada peserta ada enam. Yaitu, kebijakan layanan disabilitas, konsep akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas, bentuk layanan disabilitas, penyiapan SDM disabilitas, strategi pendampingan kepada peserta didik disabilitas dan terakhir rencana tindak lanjut

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra melalui Sekretaris dinas setempat Fatimah Umar mengatakan, kegiatan diklat layanan sekolah inklusi tersebut merupakan komitmen bersama.

“Diklat ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil  bagi semua anak bangsa, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya. Senin 5 Agustus 2024.

Pihaknya menegaskan, soal pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik.

“Memaknai kata “INKLUSI” dalam konteks filosofi pendidikan berarti menyatakan bahwa ruang kelas dan ruang bermasyarakat tidak lengkap tanpa mengikutsertakan anak-anak  dengan segala  kebutuhan yang beranekaragam,” paparnya.

Senada, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi mengungkapkan, tujuan kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang layanan disabilitas dan satuan pendidikan serta mengembangkan program assesmen dan intervensi diri bagi peserta didik penyandang disabilitas.

“Termasuk juga memberikan pemahaman tentang strategi pendampingan kepada peserta didik penyandang disabilitas untuk kelancaran proses pembelajaran,” pungkasnya. (Zn)

Leave a Comment