SUMENEP, beritadata.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Madura terus soroti Keberadaan Integrated Cold Storage (ICS).
Pasalnya, pembangunan gudang yang merupakan hasil bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2017 itu, hingga kini masih belum memberikan manfaat bagi masyarakat nelayan setempat.
Keberadaan ICS atau Gudang Beku Terintegrasi (GBT) yang terletak di Desa Longos, Kecamatan Gapura itu pengelolaannya tidak maksimal. Sehingga terkesan tidak dikelola dengan serius.
Anggota komisi II DPRD Sumenep Holik sangat menyangkan hal ini. Ia mengatakan, proyek pembangunan gudang itu menelan biaya yang tidak sedikit, bahkan nominalnya mencapai miliaran rupiah.
“Proyek ICS telah menguras APBN sebesar 16,5 miliar rupiah. Namun asas manfaatnya belum benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat nelayan sekitar,” katanya, Senin (23/11/2020).
Kata dia, persoalan keberadaan ICS yang hingga kini belum terkelola dengan baik perlu kajian mendalam. Sebab, ada banyak pihak terkait yang ikut bertanggung jawab atas keberadaannya.
“Sehingga nanti akan ketemu jalan keluarnya dan bisa bermanfaat kepada para nelayan maupun pengusaha ikan disana,” jelasnya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, selain mempelajari persoalan minimnya asas manfaat dari pembangunan ICS, pihaknya juga akan segera memanggil dinas terkait dan pihak pengelola untuk meminta penjelasan secara rinci.
“Kami komisi II akan mencari solusi bersama terhadap kendala dan persoalan itu, akan kita panggil dinas terkait dan pihak pengelola,” urainya.
“Kami sebagai wakil rakyat tentunya akan mengedepankan kepentingan masyarakat. Jadi kami siap memfasilitasi,” imbuhnya .
Sementara itu ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jangkar Maritim, M Kasdu menyatakan, sejak dibangun dan dioperasikan oleh PT Perikanan Nusantara (Perinus), perusahaan milik BUMN itu sama sekali belum menyerap tangkapan ikan hasil para nelayan di sekitar lokasi.
“Sama sekali tidak bermanfaat untuk nelayan. Buktinya, masyarakat nelayan yang ada di Dungkek ini masih kelimpungan mau memasok ikan kemana,” bebernya.
M Kasdu berharap, dinas terkait bisa bergerak cepat mencarikan solusi agar keberadaan bangunan ICS itu tidak mubadzir dan dapat bermanfaat untuk masyarakat nelayan.
“Harusnya dinas bisa mengontrol dan mencari jalan keluar yang tepat soal ini,” pungkasnya. (Zn)
Leave a Comment