Data Utama Jatim Madura Pemerintahan Politik Sumenep

Pengamat Politik Minta Bupati Sumenep Selektif Tunjuk Plt Sekda

SUMENEP, beritadata.id – Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Wiraraja Madura, Wilda Rasaili, meminta bupati Sumenep selektif dalam menunjuk Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda). 

Pasalnya, Sekda merupakan posisi penting dibawah dari kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.

Oleh karena itu, dibutuhkan sosok yang bersih, berpengalaman dan pandai dalam membangun koordinasi administratif, pelayanan administratif serta penyusunan kebijakan.

Kata Wilda, dalam mengambil keputusan itu, Bupati Fauzi musti harus bersikap tegas dan mengedepankan prinsip kehati-hatian sehingga tidak salah memilih.

Terlebih lagi, isu mengenai penunjukan Plt Sekda Kabupaten Sumenep menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan pemerhati birokrasi. 

Dimana, rumor yang beredar menyebutkan, sosok yang akan ditunjuk merupakan seorang pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki rekam jejak kontroversial dan berpotensi menimbulkan konsekuensi serius terhadap jalannya pemerintahan daerah ke depan.

“Konsekuensinya jelas, stabilitas tidak akan stabil, konsentrasi akan terganggu. Sebab, sejak proses hingga ia menjabat, ia akan terus disorot oleh publik,” jelas Wilda saat dihubungi melalui saluran telepon. Senin 25 Agustus 2025.

Menurut alumnus UGM itu, ada dua pendekatan dalam penentuan Sekda (restrukrurisasi opd) meritokrasi dan politik. Meritokrasi mempertimbangkan pada integritas (etika administrasi publik), kompetensi, dan prestasi kerja.

“Maka calon yang tidak memenuhi kualifikasi tersebut seharusnya tidak menjadi pilihan untuk menjadi sekda, jika bupati-betul serius untuk membangun sumenep dan akselerasi visi bupati,” ujar Wilda.

Wilda menegaskan, untuk memastikan pemerintahan daerah berjalan lancar dan tanpa riak-riak negatif, penunjukan sosok Plt mesti pribadi yang berintegritas tinggi dan memiliki rekam jejak bersih.

“Dalam hal politik, bukan hanya tentang mengatur kepentingan internal, tetapi juga harus memprioritaskan sosok yang tidak rentan terhadap sorotan publik,” tegasnya.

“Jika sosok itu bersih, maka masyarakat hanya akan menagih kinerjanya. Berbeda dengan yang kontroversial, publik justru akan menyoroti masa lalunya. Situasi ini tentu akan menjadi tantangan berat bagi Bupati,” pungkasnya. (*/zn).

Leave a Comment