BANGKALAN, beritadata.id – Pemerintah berencana membangun tol trans Madura sepanjang 150 km. Rencananya tol tersebut akan dibangun di sisi utara Pulau Madura.
Barbagai macam tanggapan datang soal rencana pembangunan tersebut. Terutama terkait lokasi dipilihnya tol trans Madura itu.
Ada yang menilai bahwa pemilihan wilayah sisi utara Pulau Madura dirasa kurang pas. Sebab akan keluar dari tujuan utama pembangunan tol trans Madura yaitu mengurai kemacetan di jalan utama.
Salah satu tokoh yang dengan tegas menolak jika tol trans Madura dibangun disisi utara adalah KH Mukhlis Muchsin. Ketua Aliansi Pemuda Ekonom Kiai Madura (ASPEK MADURA) itu beranggapan lokasi sisi utara tidak pas untuk dijadikan tol trans Madura.
“Kalau pembangunan tolnya saya sangag sepkat. Tapi untuk lokasinya jika memang akan ditaruh di sisi utara itu yang saya tidam setuju,” ujarnya, Jumat (2/7/2021).
Pengasuh Ponpes Al Anwar Modung tersebut mengatakan lokasi yang paling ideal untuk pembangunan tol trans Madura adalah di jalan nasional poros tengah Pulau Madura. Karena kata dia yang sering terjadi kemacetan adalah di jalan tersebut.
“Apalagi banyak pasar tumpah. Seperti pasar Tanah Merah dan Pasat Blega. Di pasar itu kalau sedang pasaran macetnya luar biasa. Bahkan meski buka pasaran tetap ada kemacetan,” imbuhnya.
Untuk itu ia meminta para pihak terutama pemangku kebijakan untuk menimbang kembali dalam memilih lokasi pembangunan tol trans Madura. Ia menyarankan semua pihak untuk duduk bersama dan membicarakan hal tersebut.
“Ini Dewan Pengembangan Madura (DPM) dan Pemprov Jatim harus jeli dalam memetakan pembangunan infrastruktur di Madura. Jangan sampai pembangunan tol tersebut menjadi sia-sia dengan tidak mengatasi kemacetan,” pungkasnya. (Red)
Leave a Comment