Data Utama Kesehatan Madura Sumenep

Pasien Covid-19 di Sumenep Menurun, Ruang IGD RSUD Kembali Normal

Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Arman Endika Saputra saat diwawancara di ruang kerjanya

SUMENEP, beritadata.id – Sejak pertengahan bulan Juli 2021 lalu, jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Sumenep mulai landai. Demikian disampaikan Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Arman Endika Saputra, Rabu (21/7/21).

Meski beberapa pekan sebelumnya pasien Covid-19 di RSUD mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Menurut dia kini mulai berangsur-angsur menurun.

“Kini perhari ini hanya ada satu pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” katanya.

Ia mengungkapkan, jumlah pasien bulan ini yang dirawat tentunya melihat tren. Dimana, tren itu meningkat seja bulan Juni lalu hingga pertengahan bulan Juli ini.

“Kita berharap bulan ini adalah puncak, dan kita sudah selesai dari puncak itu. Untuk berikutnya kita ke fase turun dari puncak ke stabil,” sambungnya.

Pihaknya menjelaskan, ada dua macam jenis IGD di rumah sakit plat merah tersebut, yakni istilahnya IGD bersih dan kotor. Dia mengatakan, jika ada pasien yang hasil swabnya positif maka dipisahkan ke IGD kotor.

Namun, apabila hasil tesnya negatif karena pasien itu murni sakit, maka akan dimasukkan ke IGD bersih. Hal itu dilakukan untuk menghindari penularan penyakit di rumah sakit. Atau Healthcare Associated Infections (HAIs).

Seperti, pemisahan penyediaan tempat tidur atau bet.dengan tempat tidur atau bet. Kata dia, sejauh ini RSUD Sumenep telah menyiapkan ruang isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19, sedikitnya ada empat ruangan. Adapun ruang isolasi tersebut diberikan nama-nama bunga. Yaitu Dahlia, Mawar, Tulip, dan Anyelir.

Menurutnya, penyediaan ruangan dan tempat tidur itu sudah dalam posisi maksimal. Ada sekitar lebih dari 100 tempat tidur yang disiapkan RSUDMA Sumenep untuk pasien terkonfirmasi Covid-19.

Kemudian, ada pula beberapa ruang isolasi yang sediakan RSUDMA Sumenep dan hingga saat ini masih kosong. Pihaknya berharap, bet tersebut tidak terisi kembali meski pihak rumah sakit telah menyediakan.

“Tentunya dengan adanya pemilihan di depan itu sampai dengan yang dirawat agat tidak dicampur, karena rumah sakit ini ada filosofinya (Jangan pernah terjadi infeksi nusokomial, red). Infeksi nusokomial itu adalah penularan dari pasien satu ke pasien lainnya, atau penularan dari pasien ke pengunjung pasien, dan penularan pasien ke petugas serta sebaliknya,” paparnya.

“Berkenaan dengan penambahan ruangan, tiga Minggu dari sekarang kita sudah tidak menambah ruang isolasi baru. Ruang isolasi kita yang terakhir adalah ruang isolasi anyelir, jadi sudah kembali normal,” pungkasnya. (Zn)

Leave a Comment