SUMENEP, beritadata.id – Beberapa pekan belakangan ini, di Kabupaten Sumenep marak terjadi peristiwa rentetan kematian. Tak hanya satu dua, kejadian orang meninggal dunia di lingkungan masyarakat seakan susul-menyusul.
Tentu, kondisi tersebut menimbulkan keresahan tersendiri dalam hati masyarakat. Sehingga, pembicaraan perihal kematian di masing-masing desa dan disudut-sudut warung kopi terus berhembus.
Cerita dan kabar tentang maraknya orang meninggal itu pada akhirnya bermuara pada satu titik, yaitu tentang virus Corona Disease 2019 atau Covid-19 dengan segala tetek bengeknya.
Kini, gejala-gejala awal penyakit tersebut mulai dialami masyarakat, mulai dari tidak berfungsinya indera penciuman dan hilangnya indera perasa. Bahkan tak jarang yang jatuh sakit namun enggan dirujuk ke rumah sakit.
Alasannya, karena takut didiagnosa menderita penyakit Covid-19 oleh pihak rumah sakit. Sehingga memilih dirawat mandiri di rumah sendiri. Sebab, apabila meninggal di rumah sakit tak ingin keluarganya dikebumikan menggunakan cara pemakaman Covid.
“Seperti berita di tivi-tivi itu, bukan sakit Covid tapi di Covid-kan,” ucap seorang warga yang enggan disebut identitasnya.
Merespon hal tersebut, Humas Rumah Sakit Umun Daerah dr Moh Anwar (RSUDMA) Sumenep Arman Endika Saputra mengatakan, gejala Covid-19 sebenarnya sangat beragam.
“Tidak semua orang memiliki gejala yang sama. Memang, salah satu gejala yang kerap dirasakan beberapa penderita penyakit ini adalah hilangnya fungsi indra penciuman dan juga indra perasa,” ujar Arman, Rabu (21/7/21).
Kata dia, Gejala tersebut tentu saja membuat penderitamenjadi tidak nyaman. Adanya gejala tak jarang membuat penderitanya panik kemudian stres dan berpengaruh pada daya tahan tubuh yang dimilikinya.
“Kalau ada gejala-gejala itu jangan panik, jaga pola makan, meski tidak enak usahakan makan, olahraga dan istirahat yang cukup,” imbaunya.
Menurut Arman, jika sudah mengalami gejala-gejala awal seperti itu, sebaiknya segera diperiksa. Jangan sampai menunggu atau mendiamkan penyakit semakin parah sehingga menyebabkan kematian.
“Kalau ada yang sakit segera periksa, jangan takut didiagnosa menderita Covid-19, tenaga kesehatan tidak mungkin mendiagnosa penyakit secara sembarangan,” urainya.
Dirinya tidak menafikkan jika kondisi di masyarakat saat ini banyak orang-orang meninggal dunia. Oleh karena itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi Prokes.
“Kalau hasil tes peralatan medis menunjukkan indikasi Covid, berarti itu fakta, tidak mengada-ngada. Virus ini nyata adanya, jadi mari tetap patuhi imbauan pemerintah,” tutup Arman.
Dalam data terbaru yang dirilis RSUD dr Moh Anwar Sumenep, jumlah orang meninggal menunjukkan tren peningkatan. Total orang meninggal disebabkan Covid-19 di bulan Juli 2021 mencapai 119 orang. (Zn)
Leave a Comment