BANGKALAN, beritadata.id – Anggota DPRD Bangkalan Fraksi PKB Mohammad Hotib mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan tentang penangan covid 19. Pasalnya, penangan covid 19 di Kabupaten Bangkalan yang terjadi saat ini di nilai kurang efektif dan tidak memanusiakan manusia.
Menurutnya, pertama yang harus di lakukan oleh Pemerintah Bangkalan adalah upayakan lokalisir di tiga Kecamatan yang mengalami zona merah, yakni Arosbaya, Geger dan Kalampis.
“Artinya apa, prosedur kesehatan yang harus dilakukan dalam hal antisipasi penyebaran covid 19, bisa jadi nanti menggunakan sosialisasi secara masif, penyadaran masyarakat secara masif di tiga Kecamatan itu dengan artian tidak mengenyampingkan kecamatan lain. Cuma kan intensitas petugas ini lebih konsen kesana,” ujarnya Sabtu (19/6/2021).
Yang kedua kata Hotib, terkait untuk tiga kecamatan itu harusnya di komonikasikan dengan Kepala Desa dan bidan setempat agar penerapan PPKM benar-benar efektif.
“Maksud saya harapannya begini, tidak serta merta ketika covid harus dirujuk kerumah sakit. Kalau mekanismenya begitu bisa memicu ketakutan atau trauma terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Sebab, asumsi yang beredar di bawah ketika mereka sakit dan langsung dibawa kerumah sakit, keluarga sama sekali tidak bisa memantau perkembangannya.
“Sekurang kurangnya begini, paling tidak bagi yang sifatnya OTG, sama halnya ketika masyarakat ke Surabaya yang hendak bekerja, itu bisa di isolasi secara mandiri atau di kirimkan ke desa yang bersangkutan, tidak serta merta langsung di isolasi atau dibawa ke rumah sakit,” papa Hotib.
Maka lanjut dia, yang bisa dilakukan pemerintah daerah setidaknya menyikapi penanganan covid 19 ini lebih memanusiakan manusia, dengan artian orang yang terkonfirmasi covid 19 yang sifatnya OTG tidak serta merta langsung di bawa ke RSUD atau tidak langsung di isolasi.
“Kecuali keadaan pasien covid 19 itu parah baru dirawat di rumah sakit. Petugas kan mestinya bisa menyeleksi yang masih sehat dan tidak, jadi isolasi mandiri itu memungkinkan dengan catatan, di berikan obat obatan sesuai prosedur penangan covid 19 dan dipantau oleh petugas baik itu dari Puskesmas atau bidan di desa yang bersangkutan,” cetusnya.
Hotib juga memaparkan hal lain yang patut di coba oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan adalah bekerja sama dengan UPTD Dinas Pendidikan di masing masing Kecamatan untuk memanfaatkan atau memfungsikan lembaga pendidikan sementara digunakan untuk isolasi mandiri, bagi pasien yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk di lakukan isolasi mandiri.
Selain itu politis PKB tersebut juga menyayangkan ketika dirinya ke Puskesmas Kwanyar tidak dokter jaga yang standbay. Harusnya di Puskesemas itu ada dokter jaga yang standbay sehingga pasien yang hendak berobat bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
“Jadi seolah olah begini, konsen pemerintah daerah hanya memperioritaskan pasien covid 19 semua. Terus yang sakit biasa yang tanpa gejala covid kok dibiarkan, jadi paling tidak di Puskesmas ada dokter jaga yang standbay jangan hanya di sisakan perawat saja. Sangat disayangkan sekali,” pungkasnya. (Red)
Leave a Comment