SUMENEP, beritadata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berusaha meningkatkan pelayanan terbaik pada masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan sistem pelayanan panggilan darurat melalui call center 112.
Call Center 112 ini merupakan media untuk merespon aduan masyarakat tentang kejadian yang mengancam keselamatan, serta untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan pengaduan manakala ada kejadian atau peristiwa di lingkungan sekitarnya.
Fitur layanan konsep penyelenggaraan panggilan darurat ini meliputi, layanan ambulan gawat darurat, penanganan kebakaran, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas, penanganan kejadian tindak kriminal seperti pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, penanganan kejadian terorisme dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga.
Ada juga layanan penanganan kejadian terkait kebencanaan, penanganan pohon tumbang dengan korban atau terganggunya aktivitas masyarakat, penanganan hama pengganggu manusia, hewan buas atau berbisa, penanganan kerusakan konstruksi yang mengakibatkan korban.
Atau, terganggunya aktivitas masyarakat, penanganan masalah sosial masyarakat, permintaan penyelamatan manusia, dan penanganan kegawat-daruratan lainnya.
Pelayanan call center 112 ini pun diciptakan dengan waktu yang tidak terbatas, yakni selama 24 jam. Artinya, kapanpun dan dimanapun masyarakat Sumenep dapat menghubungi call center.
“Pada dasarnya Call Center ini melayani telepon masuk, kita perkuat dengan sarana dan prasarana berkaitan dengan HT digital,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Selasa (22/02/22).
Kata dia, HT atau Handy Talky adalah sebuah alat komunikasi yang bentuknya mirip dengan telepon genggam yang dapat mengkomunikasikan dua orang atau lebih.
“Artinya pergerakan itu nanti akan kita pantau terus. Misal sesaat ada kebakaran. Jika Tim Damkar sudah meluncur, kita bisa pantau dari sini. Saya bisa mendengarkan keseluruhan komunikasi tersebut dari instansi yang ada,” paparnya.
Politisi PDIP itu menambahkan, ke depan layanan call center akan lebih banyak dilakukan pengembangan. Ia mencontohkan, misal masyarakat menemukan tumpukan sampah di pinggir jalan, bisa langsung menghubungi call center, nanti akan langsung terkonekting.
“Ini sebagai bentuk pelayanan kita untuk bisa membuat masyarakat nyaman. Ke depan akan kita juga tambah sistem aplikasinya, agar bisa maksimal. Tapi yang paling penting adalah bagaimana Call Center ini berkaitan dengan sarana prasarana harus sampai hingga ke kepulauan,” urainya.
Kendati demikian, pihaknya tidak menampik jika saat ini layanan tersebut terus dibenahi secara step by step demi memberikan pelayanan maksimal.
“Kami masih terkendala oleh dana. Karena teknologi itu biayanya mahal. Tapi yang jelas, layanan call center ini akan dikembangkan semaksimal mungkin,” pungkasnya. (Zn)
Leave a Comment