SUMENEP, beritadata.id – Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Dibawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Sumekar, Pemkab Sumenep berkomitmen menyerap hasil panen padi petani lokal.
Dalam proses penyerapan gabah petani lokal di Desa Peberasan Kecamatan Kota, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyaksikan langsung pengangkutan gabah petani ke dalam truk pengangkut.
Total, ada sekitar 10 ton lebih gabah petani yang diserap oleh BUMD PD Sumekar, Rabu (22/12/21).
Bupati Achmad Fauzi mengatakan, program serap gabah petani tersebut tujuannya adalah pemberdayaan kepada petani itu sendiri.
Dimana, program ini dilatarbelakangi oleh hasil panen padi petani Sumenep yang surplus hingga mencapai 43 ribu ton.
“Dengan surplus ini, kami dorong ASN agar membeli beras petani melalui PD Sumekar. Karena tujuannya adalah pemberdayaan pada petani,”
“Kedepan, kami ingin PD Sumekar juga bisa bersinergi dengan banyak pihak terkait penyediaan gabah maupun berasnya langsung. Misalnya dengan BUMDes. Catatannya harus gabah yang dihasilkan petani lokal,” imbuh suami Nia Kurnia itu.
Sebelumnya, Bupati Fauzi juga telah mendorong ASN agar ikut membantu petani dengan membeli hasil panen mereka. Baik yang masih dalam bentuk gabah maupun yang sudah jadi beras.
Bahkan, dorongan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu telah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 64 Tahun 2021 tentang Penyediaan Beras bagi ASN.
Sementara itu Direktur PD Sumekar M. Riyadi menjelaskan, penyerapan kali ini sudah yang ketiga kalinya. Dimana penyerapan yang sekarang merupakan yang terbanyak.
Menurut dia, gabah yang diserap akan langsung diproses menjadi beras. Namun karena belum memiliki rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi, dalam pelaksanaannya PD Sumekar bekerja sama dengan pihak ketiga.
Beras yang dihasilkan dari gabah petani lokal itu nantinya akan disalurkan atau dijual kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep.
“Kalau untuk semua ASN, sebenarnya yang dibutuhkan setiap bulannya sekitar 90 ton gabah. Program ini masih baru berjalan tiga bulan, harapannya ke depan semakin baik,” pungkasnya. (Zn)
Leave a Comment