SUMENEP, beritadata.id – Kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah pada Rabu 02 Februari lalu sejatinya telah genap satu tahun. Beragam bentuk program pembangunan dan upaya peningkatan ekonomi masyarakat terus dilakukan, tentunya sebagai bentuk implementasi dari visi dan misi Sumenep Melayani.
Dalam tahun pertamanya memimpin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Achmad Fauzi memfokuskan perhatian pada bidang pelayanan masyarakat. Baik disektor pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pelayanan sosial.
Dibawah kepemimpinannya, kini Pemkab Sumenep telah menghadirkan layanan Call Center 112. Layanan ini bertujuan untuk memudahkan keluhan masyarakat dalam melaporkan kejadian-kejadian sosial yang sifatnya darurat.
Seperti peristiwa kebakaran, kecelakaan lalu lintas, penanganan kejadian tindak kriminal pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, penanganan kejadian terorisme dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga atau terganggunya aktivitas masyarakat akibat terjadinya bencana alam.
Selain menghadirkan layanan Call Center 112, sejauh ini Bupati Achmad Fauzi juga telah meluncurkan aplikasi Healt Indicator Modules with Appropriate Integred Metdods for Proper Access of Health Information (HomPIMPA). Sebuah layanan aplikasi kesehatan dengan metode terintegrasi tepat guna untuk akses memadai seputar informasi kesehatan.
Harapannya, dengan hadirnya aplikasi HomPIMPA ini, data kesehatan masyarakat Sumenep bisa terintegrasi menjadi satu. Sehingga dapat memudahkan petugas medis dalam penanganan kesehatan.
Tak hanya itu, layanan mempermudah masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) yang seefisien mungkin juga telah dilakukan. Yaitu dengan menyediakan Mall Pelayanan Publik (MPP) di sejumlah Kecamatan.
Sehingga, adanya MPP itu mampu memberikan banyak kemudahan khususnya masyarakat Kepulauan. Dimana, kini mengurus Adminduk tidak perlu lagi datang ke Kota dengan terombang-ambing dilautan, cukup datang ke kantor Kecamatan.
Ketua DPC PWRI Sumenep Rusdiyono menilai, dalam satu tahun kepemimpinannya, Achmad Fauzi sudah layak diapresiasi. Sebab, meski harus memimpin dalam situasi tak menentu karena badai Covid-19, serta berbagai kompleksitas politik yang ada dan konfigurasi politik kepentingan (etis dan subjektif) yang cukup beragam, Achmad Fauzi tetap mampu memberikan banyak perubahan bagi Sumenep.
“Hadirnya tiga terobosan itu membuat semua masalah dan stigma negatif tentang ketimpangan pelayanan antara masyarakat kepulauan dan daratan tuntas dibungkam, sebuah prestasi yang patut diapresiasi, dengan catatan pelaksanaannya tidak hanya terkesan ‘memenuhi target inovasi,” katanya, Selasa (1/3/22).
Diakhir diskusi dan menipisnya isi cangkir kopi ia berharap, Bupati Fauzi kedepan dapat melahirkan lagi kebijakan-kebijakan inovatif lainnya, terlebih lagi perjalanan karir politiknya masih panjang.
“Kita yakin, bahwa cepat atau lambat Bupati Fauzi akan melakukan reformasi birokrasi, secara prinsipil, ia kerap menyatakan bahwa ia tidak mau orang-orang disekitarnya hanya memiliki kecakapan retorika, tetapi gagal di dalam pelaksanaan,” urainya.
“Terus melangkah bagaimanapun keadaannya, hadapi semuanya dengan senyuman dan jangan lupa berdoa,” tutup Rusdiyono mengutip beberapa kalimat yang sering diucapkan Bupati Achmad Fauzi. (Zn)
Leave a Comment