SUMENEP, beritadata.id – Gerakan Pemuda Segitiga Desa (GPS) Sumenep merasa kurang puas atas hasil audiensi dengan pihak eksekutif, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) setempat soal perbaikan jalan.
Pasalnya, pada pertemuan yang digelar beberapa waktu lalu itu, GPS hanya diberi janji. Bahkan, sejak 2009 jalan poros yang menghubungkan Gapura Tengah-Tamidung itu tidak pernah ada pemeliharaan.
Padahal, jalan tersebut menjadi prioritas karena termasuk jalan akses pendidikan dan ekonomi. Tercatat ada 28 lembaga pendidikan swasta dan negeri yang mengakses jalan tersebut.
Merasa kurang puas atas kinerja pihak eksekutif yang dinilai lamban, GPS melanjutkan aksinya dengan menyampaikan aspirasinya ke gedung Parlemen.
Disana, mereka menemui para wakil rakyat yang duduk di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep.
“Jadi sangat disayangkan jika selama 14 tahun ini tidak ada tindakan apapun dari pemerintah khususnya PUTR”, kata Sattar koordinator sekaligus ketua GPS.
Di ruang komisi, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep Dul Siam mengatakan sangat apresiatif dengan kedatangan dan langkah GPS. Rabu 31 Mei 2023.
Menurut dia, seharusnya Dinas PUTR menginventarisir jalan-jalan yang rusak di wilayah kewenangan pemerintah kabupaten walaupun dalam keterbatasan anggaran sebagai upaya maksimalisasi.
“Saya sangat prihatin dengan apa yang disampaikan oleh GPS,” katanya sembari menggelengkan kepala.
Pada kesempatan itu pula, pihaknya mendesak perwakilan PUTR yang turut hadir dalam forum untuk mengalokasikan anggaran perbaikan ini di Perubahan Anggaran Kabupaten (PAK) 2023, jika tidak, maka Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep tidak akan menandatangani usulan DPUTR di PAK tahun 2023.
“Saya tidak akan tanda tangani usulan Dinas PUTR jika tidak dialokasikan di anggaran perubahan seperti yang telah disampaikan teman-teman GPS,” tegasnya. (Zn)
Leave a Comment