SUMENEP, beritadata.id – Polemik pemilihan kepala desa (Pilkades) Desa Matanair kian meruncing. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tak kunjung melantik Kades setempat.
Kemarahan warga terhadap Pemkab pun mulai tak terbendung. Dimana, ratusan warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura kembali mendatangi kantor Bupati, Senin (10/01/22).
Aksi protes terhadap Pemkab kali ini dilakukan dengan cara terbilang cukup unik. Sebab, ratusan massa tersebut membawa satu unit mobil pick up penuh dengan bibit pohon Bidara.
Bibit-bibit pohon bidara yang dikemas dalam polibag seadanya itu diletakkan di atas pagar Pemkab. Bahkan ada yang dilemparkan kedalam halaman pagar.
Korlap aksi Mohammad Witri mengatakan, bibit pohon Bidara tersebut merupakan simbol tanaman yang ditakuti bangsa Jin. Dengan diletakkannya pohon berduri itu, diharapkan roh-roh dan mahluk halus yang membayangi Pemkab segera lenyap sehingga bisa memberikan solusi atas polemik Pilkades di Desa Matanair.
“Kedatangan kami kesini menagih janji, karena sampai sekarang Pemkab belum mengambil tindakan atas hasil Pilkades sesuai putusan pengadilan,” ujar Korlap.
Ia mengecam, Pemkab Sumenep tak patuh atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang telah mengeluarkan SK agar Bupati segera melantik salah seorang calon kepala desa yang sah sesuai hukum.
“Kenapa Bupati belum juga melantik sesuai putusan PTUN. Padahal sudah jelas putusan itu, ada apa dengan bupati kita,” imbuhnya
“Jika tuntutan kami tetap tidak ada respon oleh Pemkab hingga tangga 17 Januari 2022 mendatang, kami berjanji akan kembali melakukan aksi demo besar-besaran, jangan salahkan kami kalau kami melakukan revolusi,” tuturnya.
Aksi demo kali ini merupakan kali kedua yang mereka gelar. Jumlah massa aksi beragam. Tua, muda, lanjut usia, laki, perempuan. Bahkan di barisan ibu-ibu ada yang dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi kehamilannya memburuk. (Zn)
Leave a Comment