BANGKALAN, beritadata.id – Saat mendatangi Pelabuhan Kamal, tentunya anda akan mengingat sebuah kenangan kejayaan Pelabuhan Kamal, yang dulu kala sebelum terhubung dengan Jembatan Suramadu, menjadi satu-satunya transportasi penyeberangan masyarakat yang hendak ke Surabaya, menggunakan kapal ferry.
Banyak kuliner yang dapat dinikmati orang-orang sembari menunggu kapal ferry yang di tumpangi berangkat. Mulai dari jajanan hingga makanan berat. Namun ada satu jajanan yang khas di Kamal yang dinanti-nantikan, baik oleh warga Kamal maupun masyarakat umum.
Saat ini jajanan tersebut di buat setahun sekali. Lebih tepatnya, jajanan itu dibuat hanya ketika ada event, biasanya pada bazar 17 Agustus. Warga Kamal menamai jajanan itu dengan rekkerrek. Tentu rasanya bisa menggoyang lidah. Pasalnya, jajanan khas warga Kamal khususnya Desa Kamal ini berbahan dasar ketan, telur bebek dan kelapa parut. Hampir sama dengan kerak telor, bedanya rekkerrek tidak menggunakan udang kering dan bawang goreng.
“Jajanan rekkerrek ini sekarang sudah langka. Dibuatnya satu tahun sekali pada saat bazar 17 agustusan. Biasanya diadakan lomba. Tujuannya untuk memperkenalkan rekkerrek kepada dunia,” ungkap Suhaimah, salah satu penjual rekkerek.
Rekkerrek sudah ada sejak sekitaran tahun 1994. Jajanan ini sangat sederhana, tetapi memiliki cita rasa yang luar biasa. Biasnya biar lebih enak, jajanan ini dimakan saat masih panas dengan permukaan yang sedikit gosong.
Setiap penjual rekkerrek memiliki konsep pengelolaan yang berbeda, ada yang dicampur dijadikan satu dalam mangkok, lalu dituang kedalam wajan, ada pula yang di letakkan satu persatu.
Namun sebagian penjual meyakini untuk membuat rekkerrek menjadi sangat enak, maka diletakkan satu persatu di wajan daripada di aduk menjadi satu.
“Kalau di campur begitu biasanya rasanya kurang menyatu dan kurang nikmat, berbeda jika diletakkan satu persatu, jadi pembeli bisa merasakan setiap komposisi bahan didalamnya” ujar Suhaimah dengan bahasa Maduranya.
Banyak pedagang rekkerrek yang memilih menggunakan telur bebek. Sebab, jika memakai telur ayam bau amisnya terlalu menyengat. Kecuali menggunakan telur ayam kampung bau amisnya tidak menyengat.
“Kalau saya lebih suka menggunakan telur bebek, karena jajanan ini adanya satu tahun sekali, jadi saya mau masyarakat khususnya Kamal menjadi rindu dengan jajanan rekkerrek ini,” katanya sembari tersenyum.
Harganya cukup ramah di kantong. Hanya dengan Rp 10.000 anda sudah bisa menikmati jajanan khas Kamal ini. Saking banyaknya orang yang ingin menikmati jajanan yang dibuat setahun sekali ini, anda harus rela mengantri.
Seperti halnya, Nia wulandari, yang rela mengantri untuk memanjakan lidahnya dengan rekkerrek. “Mungkin yang menjadikan jajanan rekkerrek selalu dirindukan oleh orang-orang karena hanya dibuat setahun sekali,” singkatnya. (Red)
Leave a Comment