Data Utama Keagamaan Madura Sumenep

IKSADA Sukses Gelar Reuni Akbar dan Haul Pengasuh Bersama Kiai Farid

Para alumni antusias mengikuti pengajian

SUMENEP, beritadata.id – Ikatan Simpatisan dan Alumni Madrasah Darussalam (IKSADA) Billapora Rebba, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sukses menggelar reuni akbar alumni Darussalam.

Reuni akbar ini merupakan kali pertama digelar yang momentumnya bersamaan dengan Haul Pengasuh Madrasah Darussalam, K. Syamsul Arifin.

Acara yang digagas IKSADA ini dikemas dengan pengajian umum sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Di samping membaca tahlil dan doa yang di khususkan kepada K. Syamsul Arifin.

Sementara pencerahan yang dihadirkan untuk mengisi pengajian umum tersebut yakni KH. Ali Rifki Abdillah, Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Al-Ittihad, Lembung Timur, Lenteng.

Ribuan Alumni dan simpatisan tampak antusias mengikuti serangkaian acara yang dikemas IKSADA.

Dalam sambutannya, Pengasuh Madrasah Darussalam, Kiai Moh. Farid mengatakan, acara ini murni diinisiasi oleh para alumni dan simpatisan.

Pihaknya sama tidak menyangka solidaritas para alumni dan simpatisan begitu erat. Mereka bersama-sama berpangku tangan menyatukan misi menyukseskan acara tersebut.

“Suatu kehormatan besar bagi keluarga besar yayasan. Saya ucapkan terimakasih kepada alumni dan simpatisan,”ungkapnya.

“Acara ini di luar perkiraan yayasan. Sangat istimewa. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih,” tambahnya.

Kiai Farid mengaku hanya bisa membalas kebaikan para simpatisan dan alumni dengan doa dan harapan-harapan baik.

“Saya hanya bisa membalas dengan doa. Semoga amalan kalian dicatat dan di balas dengan kesempurnaan,”ujarnya.

Putra bungsu Kiai Syamsul Arifin ini bercerita, semasa hidup Kiai Syamsul Arifin pernah berdawuh kepadanya bahwa beliau bukan seorang Kiai. Beliau mengaku hanyalah orang biasa yang diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk mendidik.

“Almarhum pernah mengatakan pada saya, bahwa beliau orang biasa dan sederhana. Suatu waktu pernah dawuh. Saya bukan Kiai. Tapi sama masyarakat diberi kepercayaan untuk mengajar,” demikian ia bercerita.

“Bapak saya hanya lulusan SST (Sarjana Sullam At Taufiq) tapi diberi kepercayaan sama masyarakat untuk mendidik. Saya saja belum tentu bisa meniru perjuangan beliau,” paparnya.

Kendati demikian, alumni Pondok Pesantren Anuuqayah Latee Guluk-guluk ini berkomitmen akan meneruskan perjuangan almarhum dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

“Saya hanya meneruskan perjuangan almarhum. Dan akan menjadi garda terdepan mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Apalagi anak-anak kita semua adalah (Agen Of Change) generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (*)

Leave a Comment