SAMPANG, Lingkarjatim.com – Murahnya harga jual kedelai dua tahun terakhir, membuat belasan hektar lahan para petani kedelai di Kabupaten Sampang dialihkan ke jagung hibrida. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sampang tahun 2018 jumlah lahan yang sudah ditanami jagung hibrida mencapai total 4.200 hektar yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Sampang.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sampang, Suyono menjelaskan, rusaknya harga kedelai dua tahun terakhir membuat para petani di Kabupaten Sampang beralih menanam jagung hibrida. Kemudian dua tahun terakhir lahan petani yang menanam kedelai di Kabupaten Sampang terus menurun luasnya karena harga jual kedelai yang murah.
“Berdasarkan data kami, luas lahan petani kedelai di Kabupaten Sampang dua tahun terakhir, tahun 2017 luas lahan yang ditanami kedelai seluas 17 ribu hektar, tahun 2018 turun menjadi 14 hektar, dan kami persilakan 2019 ini pasti juga akan turun, mengingat para petani juga banyak yang beralih menanam jangung hibrida,” Terang Suyono, Rabu (27/2/2019).
Lanjut Suyono, petani Sampang yang menanam jagung hibrida pertahun 2018 seluas 4.200 hektar, tersebar di 8 Kecamatan yakni Kecamatan Sampang, Camplong, Banyuates, Karangpenang, Jrengik, Ketapang, Sokobanah, dan Kecamatan Omben.
Menurut Suyono keunggulan menanam jagung hibrida di Kabupaten Sampang karena waktu tanam kurang lebih 3 bulan perhektar dengan hasil panen mencapai 6.5 ton. Kemudian dengan luas lahan di Kabupaten Sampang 4.200 hektar tinggal dikalikan saja.
Bahkan beberapa waktu lalu, Bupati dan Wakil Bupati Sampang H. Slamet Junaidi beserta H. Abdullah Hidayat menghadiri kegiatan panen jagung Hibrida di Desa Poreh Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. (Hol/Lim)
Leave a Comment