BANGKALAN, beritadata.id – RSUD Syamrabu Bangkalan selama ini terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik secara maksimal terhadap pasien. Khususnya kepada pasien yang kurang mampu dalam pembiayaan. Di Kabupaten Bangkalan ada program Biakes Maskin bagi masyarakat Bangkalan yang kurang mampu dalam pembiyayaan ketika berobat.
Dalam hal tersebut, jika ada pasien kurang mampu yang berobat ke rumah sakit, biasanya ditawarkan atau diarahkan untuk mengurus biakes maskin, tujuannya agar tidak membebani pasien, dengan catatan pasien benar-benar kurang mampu. Rumah sakit tidak pernah mempersulit pasien atau keluarga pasien dalam mengurus biakes maskin.
Seperti halnya yang di ceritakan David Hidayat, Ketua Komonitas Emergancy Bangkalan. Menurutnya, selama 2 tahun terkahir ini, pihak rumah sakit memberikan pelayanan sesuai dengan semestinya.
“Di Bangkalan, ada fasilitas namanya Biakes Maskin (Biaya Kesehatan Masyarakat Miskin), ini program Pemkab Bangkalan, dalam hal ini Dinas Kesehatan yang menjadi leading sektor dan RS terkait,” ungkapnya, Senin (16/11/2020).
Diceritakan dia, kendala yang sering ditemui selama dirinya membantu pasien yang kurang mampu, banyak ditemui pasien yang tidak memiliki identitas.
“Banyak keluarga pasien yang tidak tahu program biakes maskin, sehingga pasien atau keluarga pasien banyak yang bingung. Biasanya, kepala ruangan atau perawat yang paham, akan mengarahkan pasien untuk mengurus biakes maskin. Pihak rumah sakit biasanya memberikan waktu 2×24 jam,” bebernya.
Lantas bagaimana jika ada pasien yang masuk ke rumah sakit pada hari sabtu atau minggu, sebab di dua hari tersebut adalah hari libur, tentunya kantor libur. Akan tetapi demi memberikan pelayanan yang terbaik pihak rumah sakit memberikan perpanjangan waktu sampai pada hari aktif.
“Kendala yang lain adalah, kalau pasien tidak memiliki BPJS dan mengajukan Biakesmaskin. Maka ada 3 instansi yang harus kami tembusi pada hari itu juga. Pertama, Dispenduk , kedua, Dinsos, ketiga, BPJS,” paparnya.
Terkadang kata David, ada pasien yang KTPnya tidak online. Maka harus ke dispenduk capil, sehingha membutuhkan waktu tambahan dalam mengurus biakes maskin. Karena BPJS tidak bisa dibuat kalau tidak online.
Oleh sebab itu pihaknya berharap kedepannya di RSUD Syamrabu Bangkalan ada sejenis pelayanan satu pintu untuk pasien biakes maskin, agar setiap mengurus persyaratannya tersebut tidak lalu lalang ke 3 instansi tersebut.
“Kalau ada temannya masih bisa berbagi tugas, tapi kalau sendiri, dan keluarga itu tidak paham alur, saya rasa akan kebingungan mengurusnya. Nah jika ada satu pintu pelayanan, mungkin aksesnya lebih mudah karena tidak keluar dari area rumah sakit,” pungkasnya. (Red)
Leave a Comment