
SUMENEP, beritadata.id – Dugaan praktik pemotongan dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) oleh istri Kepala Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memicu keresahan warga penerima manfaat.

Sejumlah warga setempat mengaku dana bantuan mereka dipotong tanpa penjelasan yang jelas, dengan nominal bervariasi.
“Saya dapat Rp400 ribu, tapi dipotong Rp50 ribu. Ada juga yang dipotong sampai Rp100 ribu. Tidak ada transparansi sama sekali,” ungkap salah satu penerima bantuan berinisial (I), Jumat 07 November 2025.
Ia menegaskan, warga tidak akan mempermasalahkan jika pemotongan dilakukan secara terbuka dan benar-benar untuk kepentingan bersama serta disampaikan secara baik-baik.
Warga lain berinisial (K) menyebut, Kepala Desa berdalih bahwa pemotongan dilakukan karena sebagian penerima dianggap sudah mampu secara ekonomi.
Namun alasan tersebut justru menimbulkan kecurigaan. Sebab, keputusan pemotongan dilakukan tanpa mekanisme resmi.
“Katanya, yang dipotong itu orang-orang kaya, jadi tidak pantas lagi menerima PKH,” ujarnya.
Situasi makin memanas setelah beredar pesan suara dari Uni Firda, istri Kepala Desa Galis, yang diduga terlibat dalam praktik tersebut.
Dalam rekaman yang tersebar di grup WhatsApp penerima PKH, ia terdengar melarang warga mengambil bantuan melalui pihak lain dan mengancam akan melaporkannya kepada sang suami jika ada yang melanggar.
“Semua kartu lama atau baru, PKH, BPNT, beras, atau apa pun jangan sampai saya menemukan mengambil ke yang lain. Kalau saya dengar, akan saya laporkan ke suami saya,” demikian isi pesan suara itu.
Uni Firda membantah tuduhan penyalahgunaan wewenang, ia berdalih bahwa tindakannya dilakukan demi kepentingan masyarakat.
“Saya bukan untuk pribadi, tapi untuk masyarakat. Yang saya lakukan kembali kepada kemasyarakatan,” ujarnya.
Namun, warga menilai nada dan isi pesan itu bernuansa intimidatif dan memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam penyaluran bantuan.
Ironisnya, Kepala Desa Galis, Syafril, belum memberikan tanggapan terkait apa yang dilakukan istrinya itu, saat dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan Syafril tetap mililih diam. (*)

Leave a Comment