SUMENEP, beritadata.id – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sumenep, khususnya di wilayah Kepulauan Masalembu membuat aktivitas pelayaran keluar masuk pulau terhenti.
Lumpuhnya akses pelayaran mengakibatkan aktivitas pengiriman logistik tersendat. Akibatnya, ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok di Kepulauan setempat menipis.
Setidaknya hingga Senin 27 Februari 2023, sejumlah Toko dan Pasar besar di Masalembu kehabisan stok sembako, bahkan beras dan minyak goreng menjadi cukup langka.
Penyebab kelangkaan ini tentu akibat lonjakan konsumsi rumah tangga di wilayah Kepulauan setempat, sementara pemasok logistik yang sebagian besar dikirim dari daratan tersendat
“Kebutuhan pangan 80% dikirim dari daratan, akibat cuaca buruk siklus pengiriman terputus,” kata Khairullah warga Masalembu, kepada beritadata.id. “Masyarakat tidak punya rencana cadangan yang layak atau punya sumber daya bahan pokok alternatif,” imbuh dia saat dikonfirmasi melalui saluran telepon.
Menanggapi menipisnya ketersediaan pangan di Kepulauan Masalembu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep Achmad Dzulkarnain gerak cepat (Garcep) ambil sikap.
Pihaknya menegaskan, pemerintah daerah akan berupaya menemukan solusi terkait hal tersebut. Sehingga persoalan menipisnya ketersediaan pangan akibat cuaca ekstrem ini segera teratasi.
“Akan kami rapatkan terlebih dahulu, karena hal ini juga perlu diampaikan ke Bapak Bupati,” tegasnya.
Menurut dia, penyebab kelangkaan pangan di Kepulauan setempat bukan karena adanya permainan pasar, melainkan akibat faktor alam. Oleh karena itu untuk mengirimkan bantuan perlu adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Karena menggunakan kapal logistik biasa sudah pasti terkendala ombak besar dan angin, kalau dipaksakan nanti malah beresiko fatal,” ujar Dzul, Selasa 28 Februari 2023.
Mantan Camat Lenteng itu menambahkan, dalam waktu dekat ini bantuan berupa kebutuhan pokok utama, yakni sembako akan segera dikirimkan. Namun pihaknya masih perlu melakukan koordinasi sebelum memutuskan mengirim bantuan tersebut.
“Karena dalam memberikan bantuan itu ada regulasi yang mengatur, kita akan bahas ini dengan pihak-pihak terkait berikut juga soal teknis pengirimannya,” pungkas Dzul. (Zn)
Leave a Comment