Data Utama Madura Peristiwa Sumenep

Buntut Kasus Kematian Bayi, Ratusan Massa Garda Raya Demo Dinkes P2KB Sumenep

Ratusan massa Garda Raya saat melakukan aksi demonstrasi di Dinkes P2KB Sumenep.

SUMENEP, beritadata.id – Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) kembali melakukan aksi demonstrasi, kali ini giliran Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep yang diluruk, Jumat, 1 Desember 2023 sore.

Tak tanggung-tanggung, jumlah massa aksi mencapai ratusan orang, mereka terdiri dari para pemuda hingga barisan para orang tua warga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang.

Unjuk rasa ini merupakan buntut dari kasus kematian bayi atas nama Adelia Aziz Bella Negara, putri dari pasangan suami istri Abd. Azis dan Rumnaini yang diduga meninggal dunia akibat kelalaian oknum bidan Puskesmas Batang Batang.

Korlap aksi Garda Raya Abd Halim mengatakan, ujuk rasa itu adalah aksi jilid II, yaitu lanjutan dari aksi demonstrasi di Kantor Puskesmas Batang-Batang pada Selasa, 28 November 2023 beberapa waktu lalu.

“Kedatangan kami ke sini untuk meminta Dinkes turun menangani kasus dugaan malapraktik di Puskesmas Batang-Batang yang menyebabkan bayi baru lahir meninggal,” tegas Halim.

Selanjutnya secara bergantian orator aksi menyampaikan fakta-fakta tentang kasus dugaan malapraktik oleh oknum bidan yang terjadi di Puskesmas Batang-Batang.

Garda Raya menyebut Puskesmas Batang-Batang tidak profesional serta telah melakukan penyimpangan dalam melakukan pemeriksaan terhadap bayi Adelia untuk dilakukan validasi di laboratorium, sehingga mengakibatkan kaki bayi bengkak dan sampai meninggal dunia.

“Kepala Puskesmas Batang-Batang berdalih bahwa ada penyakit penyerta pada pasien yang mengakibatkan pasien meninggal, sedangkan saat dilakukan pemerikasaan di laboratorium hasilnya tidak diberitahu kepada orang tua pasien,” tutur A. Sattar, salah satu orator aksi.

Sattar juga membeberkan fakta bahwa dugaan malapraktik yang terjadi pada bayi asal Dusun Mojung, Desa Tamidung itu bukanlah kasus pertama di Puskesmas Batang-Batang.

Sebelumnya kejadian hampir serupa terjadi pada salah satu warga Desa Batang-Batang Daya dan Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang.

Garda Raya menilai, kasus demi kasus yang terjadi di Puskesmas Batang-Batang akan membuat masyarakat tidak lagi percaya pada pelayanan Puskesmas Batang-batang.

“Untuk itu, kami aliansi Gerakan Pemuda Timur Daya serta masyarakat terlebih keluarga korban dengan tegas menuntut Dinas Kesehatan harus melakukan evaluasi besar-besaran di seluruh Puskesmas di Kabupaten Sumenep, khususnya Puskesmas Batang-Batang, agar citra pelayanan kesehatan kembali baik,” urainya.

Tak lama Garda Raya menyampaikan orasi, akhirnya Plt Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agustiono Sulasno menemui massa. Ia menanyakan kepada massa tentang dugaan malapraktik di Puskesmas Batang-Batang

Massa pun memberikan klarifikasi dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan No. 37 tahun 2012 dan No. 78 Tahun 2014 bahwa keluarga pasien tidak menerima konfirmasi terkait tindakan SHK oleh pihak Puskesmas.

“Tidak ada konfirmasi kepada pihak korban dan itu jelas menyalahi Permenkes,” ungkap Halim.

Korlap aksi itu meminta Dinkes P2KB Sumenep tegas menyikapi persoalan yang menyangkut nyawa seseorang. Bagaimanapun Dinkes memiliki tugas fungsi pengawasan dan kontroling kepada seluruh Puskesmas.

Mendengar hal itu, Plt Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agustiono Sulasno malah terlihat emosi. Sambil melipatkan tangan, ia melangkah maju yang membuat massa aksi riuh, kemudian meninggalkan para demonstran.

Merasa tuntutan tidak ditanggap dengan baik, massa Garda Raya akhirnya memilih membubarkan diri dengan tertib.

“Kami tidak akan berhenti menyuarakan kebenaran sampai ada dalam diri kami jawaban dari sebuah kekecewaan,” tandasnya. (Rez/zn).

Leave a Comment