SUMENEP, beritadata.id – Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menyatakan kesiapannya memfasilitasi permodalan bagi petani rumput laut di Kabupaten Sumenep.
Pasalnya, petani rumput laut saat ini kondisinya kian terpuruk akibat minimnya dukungan anggaran dari pemerintah.
Hairil Fajar menerangkan, rumput laut memiliki dua aktor utama, yakni petani dan pedagang. Selama ini, pembiayaan lebih banyak mengalir kepada para pengepul.
“Kalau petani, kami minta ada registrasi dulu ke dinas terkait bahwa dia benar-benar petani dan memiliki lokasi. Sementara yang selama ini lebih banyak kami biayai justru pengepul, rata-rata di Sumenep,” terangnya, Jumat 26 September 2025.
Ia mengungkapkan, BPRS pernah menyalurkan pembiayaan melalui program kredit penguatan modal di bawah Dinas Kelautan dan perikanan pada 2002 silam.
Karena itu, peluang untuk menghidupkan kembali program serupa dinilai sangat terbuka dan strategis bagi kebangkitan budidaya rumput laut.
“Kalau kita kan di sisi permodalan. Yang penting ada potensi pasar, lalu dinas sudah bisa memetakan wilayah mana yang produktif. Insyaallah kalau ada sinergisitas, BPRS siap ikut dalam pengembangan usaha tersebut,” ungkapnya.
Hairil menambahkan, skema pembiayaan akan lebih efektif jika dilakukan berbasis kelompok atau klaster binaan dinas. Dengan begitu, keberlanjutan usaha bisa lebih terjamin dibandingkan pembiayaan individu.
“Kalau perorangan bisa saja, tapi akan lebih kuat kalau dalam kelompok. Yang penting ada akses pasar yang jelas, nanti BPRS bisa memfasilitasi permodalannya,” pungkasnya. (*)
Leave a Comment