Data Utama Hukum & Kriminal Madura Sumenep

Bisnis Esek-esek di Sumenep Sepi, Sejumlah PSK Rela Diajak Main di Kos-Kosan

SUMENEP, beritadata.id – Pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) Kabupaten Sumenep. Sebut saja Bunga (nama samaran).

Perempuan berusia 29 tahun itu mengaku, selama masa pandemi Covid-19 pendapatannya menurun drastis. Sehingga, beberapa teman termasuk dirinya beralih profesi.

Ada yang menjadi pemandu lagu karaoke, jualan online. Hingga ada sebagian dari mereka rela memasang tarif murah.

Bunga menuturkan, sebelum Covid-19 mewabah, pengahasilannya perhari bisa tembus Rp 3 juta, dengan tarif sekali main Rp 750 ribu.

Namun, semenjak pandemi, Bunga beralih profesi sebangai Pemandu lagu dan jualan kuliner secara online dengan penghasilan rata-rata kurang lebih Rp 300 ribu. Itupun masih penghasilan kotor.

Menurut perempuan yang enggan disebutkan namanya itu, profesi PSK memang sangat menjanjikan. Hanya saja, beban moral tetap menghantui sepanjang malam menjelang tidur.

“Sebenarnya saya tidak mau bekerja seperti ini, tapi karena faktor ekonomi dan status saya seorang janda, saya menanggung seorang anak,” tuturnya lirih, Kamis (28/1/21)

Teman-teman bunga satu Profesi masih banyak yang tetap memilih menjadi PSK, ada juga yang menjadi Istri simpanan. Bahkan sebagian dari teman-temannya rela diajak main di kos-kosan dengan tarif Rp 250 ribu sekali main.

“Biasanya main di hotel, tapi pelanggan tidak mau kalau tarifnya Rp 750 ribu,” ujarnya.

Kata Bunga, dikosan tempat dirinya tinggal sering menjadi tempat hubungan mesum. Tak jarang tiba-tiba ada orang baru masuk kamar, padahal bukan penghuni kos asli.

“Kadang ada mahasiswa yang bermalam dengan pacarnya hingga pagi hari,” ungkapnya.

“Saya tau sendiri, kosan saya itu di buat ajang mesum, karena sangat bebas dan tidak di atur waktu tamu jam malam. Setelah selesai gituan mereka langsung pergi,” imbuhnya.

Peristiwa itu sudah berlangsung lama dan tidak satupun aparat yang menyentuh, karena ditenggarai ada oknum yang membekingi. Bahkan, ada beberapa pasangan bukan suami istri tapi hidup seperti suami istri di kosan tersebut.

“Saya dulu seperti itu mas, jadi simpanan oknum anggota tapi hanya sebentar,” tandasnya. (Zn)

Leave a Comment