Data Utama Madura Pemerintahan Sumenep

Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Jalan Aspal di Guluk-guluk Sudah Rusak

Pengendara sedang melintas di jalan raya Guluk-guluk yang baru saja diperbaiki

SUMENEP, beritadata.id – Proyek pemeliharaan jalan aspal di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep sudah mengalami kerusakan.

Padahal, proyek jalan tersebut baru selesai dikerjakan pada pertengahan tahun anggaran 2021.

Kondisi ini membuat Ketua LSM LIPK (Lembaga Independen Pengawas Keuangan) Sayfiddin ikut berkomentar. Menurutnya, pengerjaan proyek infrastruktur itu asal-asalan.

“Hal ini jelas menandakan lemahnya pengawasan dan kontrol oleh Dinas PU Bina Marga Sumenep sebagai leading sektor pekerjaan ini,” ujarnya, Kamis (29/07/21).

Selain itu lanjut dia, pemeliharaan jalan raya di Guluk-guluk itu pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan. Dimana, ketebalannya kurang dari 6 cm.

“Saya juga menduga Hotmix yang digunakan untuk jalan di Guluk-guluk itu belum di uji lab, makanya baru selesai dikerjakan sudah rusak,” sambungnya.

Diketahui, pengerjaan konstruksi pemeliharaan jalan raya itu dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Dinas PU Bina Marga.

Dalam website resmi LPSE Sumenep, tender pekerjaan pemeliharaan jalan Guluk-guluk – Ketawang Laok itu dimenangkan oleh CV Sinar Anugrah yang beralamat di jalan Kemuning W6 Kolor Sumenep, dengan pagu anggaran Rp 974 juta, sedangkan harga terkoreksinya sekitar Rp. 952 juta

Menanggapi hal itu, Kepala bidang pemeliharaan jalan Dinas PU Bina Marga Sumenep Supriyadi mengatakan, pekerjaan itu belum selesai. Pasalnya masih belum serah terima.

“Pekerjaan itu belum selesai karena belum serah terima,” ucapnya.

Kata dia, sesuai spek yang ditentukan. Ketebalan Hotmix untuk pemeliharaan berkala jalan Guluk-guluk – Ketawang Laok adalah 6 Cm. Apabila ketebalannya tidak sesuai spesifikasi maka, pembayaran pengerjaannya akan disesuaikan.

“Kami akan kroscek ke lapangan, kami akan melakukan pengukuran. Jadi yang akan kami bayar sesuai yang sudah dikerjakan.”

“Kalau semisal tebalnya 5 Cm ya kami bayar sesuai itu, jika rata-rata tebalnya 5,9 Cm, ya kami bayar sesuai ketebalannya,” jelas Sufriadi.

Ia menambahkan, pihaknya akan memanggil pemborong yang mengerjakan proyek jalan tersebut. Serta akan melakukan pengawasan kebawah.

“Pengerjaanya masih selama 6 bulan sampai bulan September 2021. Jadi kami akan kroscek ke lapangan, jika ada yang rusak kami akan panggil lagi pemborongnya,” tutup Supriyadi. (Zn)

Leave a Comment