Data Utama Madura Sampang

Baru Dua Tahun Diaspal, Jalan di Dusun Bendungan Berubah Jadi Jalan Berlumpur

Kondisi kegiatan pengaspalan, di Dusun Bendungan, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang Kota

SAMPANG, Lingkarjarim.com – Jalan di Dusun Bendungan, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, yang baru diaspal kini berubah menjadi jalan berlumpur. Akibatnya, kondisi tersebut dikeluhkan sebagian warga setempat karena buruknya kualitas proyek tersebut. Padahal jalan tersebut baru dua tahun di aspal menggunakam Dana Desa (DD) tahun 2017 sebesar Rp 40.436.693.

Hasani Pendamping Ahli ( PA) Dana Desa, tingkat Kabupaten Sampang mengatakan, saat ini jalan itu dalam proses fasilitasi untuk diperbaiki.

“Karena dilewati dump truk ada warga yang bangun rumah,” ucapnya, Selasa (26/2/2019).

Hal senada juga diungkapkan Muwafik Pendamping Desa (PD), bahwa lokasi tersebut sudah di survei. Penyebabnya, karena ada pembangunan rumah warga sekitar dan dilalui dump truk sehingga membuat jalan rusak.

“Kemudian warga memperbaikinya dengan pasir batu (sirtu), lalu saat musim hujan seperti sekarang air naik ke jalan,” paparnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid)  Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa (DPMD) Kabupaten Sampang Suharto mengaku tidak bisa berkomentar mengenai hal itu.

“Saya menyerahkan persoalan tersebut pada PA dan PD yang sudah survei langsung ke lokasi kemarin,  jadi saya tidak bisa berkomentar apapun karena saat ini saya masih mendampingi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ujarnya.

Ditempat terpisah Abd Kodir (33), warga Dusun Bandungan, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang mengatakan, kegiatan pengaspalan di desanya itu kualitasnya sangat buruk. Sebab baru satu tahun dibangun sudah berubah lumpur. 

“Jika pihak dinas atau pendamping dana desa beralasan penyebab kerusakan tersebut karena ada truk masuk saat warga membangun rumah,  itu sangat tidak masuk akal jika kualitas pengaspalanya bagus, setahu saya saat warga membangun rumah itu sebelum musim hujan perkiraan bulan Agustus 2018, saat dilalui truk jalan tersebut sudah hancur,” ungkapnya.

“Kemudian warga yang yang bangun rumah berinisiatif pasang sirtu karena drum truknya tidak bisa masuk,” tambah dia.

Namun jika kualitas pegaspalannya bagus, ia yakin tidak akan rusak seperti ini dengan kurun waktu hanya satu tahun setelah dibangun.

“Bahkan kami juga bisa tunjukkan kualitas pembangunan dana desa yang lain di desa kami,  kualitas jalan makadam TA 2017,  hanya dikasih sirtu tanpa ada batu gunung dan tidak di Wales, kami berharap kegiatan dana desa khususnya pembangunan infrastruktur jalan desa kualitasnya lebih baik,” pungkasnya. (Hol/Atep/Lim)

Leave a Comment