SUMENEP, beritadata.id – Destinasi wisata pantai Lombang dan Pantai Slopeng merupakan destinasi wisata yang cukup populer dikalangan masyarakat Kabupaten Sumenep. Bahkan. banyak wisatawan yang berasal dari luar daerah datang ke wisata tersebut.
Dua destinasi itu dikenal sebagai wisata pantai dengan keasrian alam yang indah dan sejuk. Tak heran dalam momen tertentu banyak wisatawan memilih untuk berwisata ke dua pantai itu guna menikmati susana liburan bersama keluraga.
Sayangnya, saat ini fasilitas wisata baik di Pantai Lombang dan Slopeng banyak yang rusak dan minim perawatan, seperti gazebo dan wahana lainnya. Bahkan di Pantai Lombang kondisi Panggung dan beberapa bangunan lain nampak sangat memperihatinkan.
Menanggapi hal itu, Kapala Dinas Kebudayan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh Iksan mengaku, pihaknya sudah mengusahakan agar dilakukan perbaikan di dua destinasi itu.
Namun, dalam pengajuan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini, untuk renovasi destinasi wisata tidak kebagian angaran. Sehingga mau tidak mau pihaknya melakukan intervensi dengan mengalihkan anggaran perawatan fasilitas kantor untuk diarahkan pada perbaikan fasilitas wisata.
“Tidak banyak, hanya Rp 100 juta, itu dibagi dua untuk pantai Lombang dan slopeng, renovasi persiapan liburan natal dan tahun baru,” ungkapnya, Senin 13 November 2023.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H Masdawi mengatakan, seharusnya Pemkab lebih serius kalau memang ingin meningkatkan jumlah wisatawan, Salah satunya dengan cara menyuguhkan fasilitas wisata yang menarik dan merawat fasilitas yang ada, sehingga pengunjung tidak kecewa saat berkunjung.
“Melihat kondisi fasilitas yang rusak, anggaran Rp 100 juta untuk renovasi dua destinasi wisata itu sangat minim sekali,” katanya.
Dengan anggaran segitu, menurutnya Pemkab tidak serius dalam mengelola destinasi wisata, khususnya di Pantai Lombang yang notabene destinasi cukup ikonik milik Sumenep.
Ia mengungkapkan, di pantai Lombang sendiri sejumlah bangunan yang rusak tersebut separuh fasiltas bangunannya berdiri diatas tanah miliknya. Melihat Pemkab tidak serius dalam mengelola dan merawat fasiltas yang ada ia mengaku sangat kecewa
“Saya sudah merelakan separuh tanah dibangun untuk fasiltas wisata demi kepentingan umum, tapi melihat kondisinya tak terawat begitu kan mending dibongkar saja,” ujarnya.
“Lebih baik tanah itu dibajak dan ditanami pohon agar lebih bermanfaat, saya sudah sampaikan ke Bupati saat acara layang-layang led itu,” pungkas H Masdawi diiringi tawa. (Zn)
Leave a Comment