Data Utama Madura Pemerintahan Sumenep

Aktivis PMII Sebut Pemkab Sumenep Tak Becus Atasi Pengangguran dan Kemiskinan

Puluhan aktivis mahasiswa saat gelar aksi di depan kantor Pemkab Sumenep

SUMENEP, beritadata.id – Usai menggelar perayaan hari jadi yang ke-752 pada Minggu 31 Oktober kemarin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mendapat kado segar dari sejumlah aktivis mahasiswa.

Dimana, puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiraraja menggelar aksi demonstrasi didepan kantor Pemkab setempat, Senin (01/11/21).

Aksi tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja Pemkab Sumenep. Pasalnya, dalam penilaian mereka, selama ini Pemkab tak becus mengatasi angka penganggguran, kemiskinan dan pembangunan serta penegakan hukum.

Koordinator aksi lapangan (Korlap) Yusril Ardian mengatakan, angka pengangguran angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep tak kunjung teratasi dengan baik. Namun, justru cenderung bertambah meskipun banyaknya investor yang masuk ke Sumenep.

“Dalam data dan hasil kajian kami, angka kemiskinan Kabupaten Sumenep tahun 2021 kian naik, makanya kami hadir kesini untuk mengevaluasi kinerja Pemkab,” ucap Yusril.

Tak puas hanya berorasi dan menunggu kedatangan Bupati yang tak kunjung datang. Massa aksi memilih melakukan pembakaran ban motor dan aksi telanjang dada.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk luapan kekecewaan terhadap Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang sering kali tidak menemui pendemo.

Lebih dari itu Yusril menilai, pihak kepolisian terlalu berlebihan mengawal massa aksi memasang kawat keamanan. Sebab, kedatangan mereka hanya sekedar menyampaikan aspirasi untuk Bupati, bukan untuk berbuat onar.

“Kami kesini melakukan aksi damai, apa ini kok ada kawat segala, pihak kepolisian terlalu lebai menyikapinya,” ujarnya kesal.

Karena tak ada respon dari Pemkab, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Namun, rasa kecewa nampak jelas diraut wajah mereka.

“Kami berkomitmen akan melakukan aksi lanjutan dikemudian hari untuk menindaklanjuti aksi hari ini,” tutup Yusril saat diwawancara.

Adapun tuntutan mereka adalah:

  1. Menolak investor nakal yang mulai mengeksloitasi kekayaan alam
  2. Tangani banjir secara serius dengan memperhatikan pembangunan infrastruktur dan tata ruang
  3. Tegakkan hukum yang tumpang tindih, tangkap tiga tersangka pelaku korupsi pembangunan gedung Dinkes, hentikan sikap represif aparat terhadap aksi demonstrasi.
  4. Tuntaskan kemiskinan dan penganggguran. (Zn)

Leave a Comment