
SUMENEP, beritadata.id – PT Bandar Laut Dunia (Balad Grup) tampak tenang menyikapi sorotan publik terkait dugaan penunggakan gaji pekerja keramba di Desa/Pulau Saobi, Kecamatan Kangayan, Sumenep.

Perusahaan tersebut diduga tidak merasa gentar lantaran mendapat bekingan dari sejumlah oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kerap menjadi “tameng” dalam menghadapi persoalan.
Padahal, kabar mengenai tunggakan gaji hingga tiga bulan berturut-turut sudah memicu keresahan para pekerja dan mendapat perhatian publik.
Salah satu pemuda asal Saobi, Diyaul Hakki, bahkan secara terbuka menyampaikan keprihatinannya atas nasib buruk para pekerja yang hanya bisa pasrah menunggu kepastian pihak perusahaan.
Ironisnya, saat dikonfirmasi pihak perusahaan hanya memberi klarifikasi secara normatif tanpa adanya solusi. PT Balad Grup justru terlihat santai menghadapi pemberitaan.
“Perusahaan tidak pernah berniat menelantarkan karyawan. Memang ada keterlambatan pembayaran sejak bulan Juni, tetapi kami sedang menunggu pencairan dana dari mitra kerja sama agar semua hak karyawan bisa segera dibayarkan,” ujar Perwakilan PT Balad Grup, Hariyanto dengan nada santai, Kamis 11 September 2025.
Terpisah, Kepala Desa Saobi, Hosaini yang ikut memantau persoalan ini, meminta para pekerja tetap bersabar dan tidak terburu-buru. Sebab tunggakan gaji dari Perusahaan menurutnya masih di batas wajar, yakni hanya tiga bulan.
“Pihak perusahaan sudah berkomitmen untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Semua sudah saya komunikasikan,” katanya meyakinkan.
Situasi ini tentu menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat, apakah benar keberadaan LSM yang membekingi membuat PT Balad Grup merasa kebal dari tekanan publik dan hukum.
Sebab, hingga kini, nasib para pekerja masih terombang-ambing. Publik menanti, apakah PT Balad Grup akan benar-benar bertanggung jawab atau justru terus berlindung dibalik dukungan ketiak LSM. (*/zn)
Leave a Comment